Kerabat Korban Sriwijaya Air Harap KPAI Bantu Trauma Healing Anak

Keluarga korban Sriwijaya Air yang jatuh
Sumber :
  • VIVA/Kenny Kurnia Putra

VIVA – Salah satu keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 berharap ada peran dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk trauma healing bagi anak-anak korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. 

Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak

Hal ini disampaikan oleh anggota keluarga dari Panca Widya Nursanti yang menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 saat mendatangi posko antemortem di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Selasa 12 Januari 2021. Panca Widya Nursanti meninggalkan 4 orang anak, 1 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. 

"Korban itu kakak sepupu saya namanya Panca Widya Nursanti. Beliau guru SMK 3 Pontianak. Almarhumah meninggalkan 4 orang anak. Sebenarnya ini juga ada peran KPAI untuk trauma healing anak-anak karena ibunya ini anak-anaknya masih kecil-kecil," ucap Maizar yang merupakan kakak sepupu Panca Widya Nursanti, Selasa 12 Januari 2021.

Geger Seorang Remaja Alami Hal mengerikan Ini Gegara Ikut Challenge di Sosmed

Maizar menambahkan, trauma healing untuk keponakannya itu masih sebatas lingkungan keluarga dan kerabat korban. 

"Ya, itu kami kan termasuk saya, alumni korban, juga kemarin menemani anak-anaknya di sana, jadi trauma healing itu masih di dalam lingkungan keluarga saja," tambah Maizar.

UNICEF Desak Aksi Global untuk Melindungi Anak-Anak dari Senjata Peledak Mematikan

Panca Widya Nursanti merupakan salah satu korban dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu 9 Januari 2021 hingga kemudian dipastikan jatuh.

Ilustrasi anak-anak .

Pentingnya Kesehatan di Masa Golden Age Anak, Bakal Tentukan Kondisi Masa Depan

Dalam masa golden age itu, terjadi juga perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, serta ekspresi emosi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024