Kalsel Dilanda Banjir, Pasokan Makanan untuk Warga Jadi Prioritas

Ilustrasi para relawan banjir di Masamba, Luwu Utara, merayap saat evakuasi.
Sumber :
  • VIVA/ Irfan.

VIVA –  Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rikwanto menginstruksikan anggotanya dapat mendistribusikan bantuan makanan bagi warga korban banjir. Bantuan ini untuk warga di posko pengungsian maupun yang masih bertahan di rumah masing-masing.

Ribuan Rumah dan Ratusan Hektare Sawah di Tasikmalaya Terendam Banjir

"Pastikan pasokan makanan untuk warga korban banjir. Jadi selain proses evakuasi, kebutuhan makanan juga harus dibantu," kata dia di Banjarmasin.

Menurut Rikwanto, saat ini yang dibutuhkan korban banjir tentunya bahan makanan untuk kebutuhan harian di saat warga tidak bisa beraktivitas normal.

Sindir Heru Budi, Ketua DPRD: Siapapun Pj Gubernurnya Kalau Gak Radikal Ya Jakarta Tetap Banjir

"Dirikan dapur umum lapangan di posko dan bagikan makanan seperti nasi bungkus ke rumah-rumah warga yang penghuninya masih bertahan," ujar eks Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Dia menjelaskan, jajaran kepolisian telah mengerahkan segala kemampuannya untuk membantu korban banjir yang terjadi di beberapa wilayah kabupaten dan kota saat ini.

Maju Pilkada Kalsel 2024, Pasangan Muhidin-Hasnur Kantongi Restu Haji Isam

Proses evakuasi jadi prioritas guna mencegah jatuhnya korban jiwa dari bencana tahunan di musim hujan tersebut.

"Khusus untuk anggota Polda, dikerahkan membantu ke wilayah terparah terdampak banjir yaitu Kabupaten Banjar dan Tanah Laut. Kami punya tim SAR Samapta, Brimob dan Ditpolairud yang sudah terjun semua ke lapangan," ujar jenderal bintang dua itu.

Sebelumnya, curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir terjadi di sejumlah wilayah di Kalsel. Kondisinya di sejumlah wilayah masih terendam. Ketinggian air bahkan sempat mencapai dua hingga tiga meter. 

Tak hanya rumah penduduk, beberapa akses jalan raya lintas kabupaten juga terendam hingga terganggunya arus kendaraan. 

Sarana vital pelayanan publik yaitu Polsek, kantor camat dan puskesmas di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), sempat terendam banjir hingga ketinggian mencapai sekitar 1,5 meter pada Selasa.

"Menurut keterangan pak Camat Mataraman, kondisi banjir sekarang paling parah sejak tahun 2006," kata Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo saat berada di lokasi banjir, Selasa

Selain sarana pelayanan publik tersebut, ada sembilan desa terdampak banjir dengan jumlah sekitar 3.000 Kepala Keluarga.

Menurut Koko, pihaknya bersama tim SAR gabungan telah berupaya melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terendam. Namun sebagian masih menolak mengungsi karena beranggapan air segera surut.

"Sudah kami sampaikan bahwa curah hujan masih tinggi dan belum ada tanda-tanda air akan surut dalam waktu dekat," ujarnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya