Pencarian Korban dan CVR Sriwijaya Air, 310 Penyelam Diterjunkan

Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas), Brigjen TNI Rasman.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian puing dan jasad korban tewas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada hari ini, Jumat, 15 Januari 2021. Pada pencarian hari ketujuh ini, tim SAR gabungan mengerahkan 310 personel penyelam profesional.

Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas

Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas), Brigjen TNI Rasman, mengatakan pada hari sebelumnya penyelam yang dikerahkan ada 260 orang. Namun untuk percepatan pencarian yang dituju, dan untuk mempersingkat waktu, hari ini diterjunkan 310 penyelam.

“Untuk penyelaman hari ini kurang lebih 310 orang, kita tambah, kemarin 260 orang,” ujar Rasman saat memberikan keterangan di Posko JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.

Ada Luka di Dada hingga Leher pada Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari

Rasman menjelaskan, dari 310 penyelam tersebut nantinya akan dibagi dalam beberapa regu yang melakukan pencarian di titik berbeda. Ada beberapa fokus untuk mencari korban, puing pesawat dan cockpit voice recorder (CVR) yang hingga saat ini belum ditemukan. “Itulah informasi awal,” ujarnya.

Baca juga: KPK Ungkap Potensi Kerugian Negara di Proyek Vaksin COVID-19

Polisi Sebut Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari Kerja Open BO

Rasman mengharapkan operasi pencarian tidak mengalami kendala cuaca buruk seperti pada hari sebelumnya. Dia menjelaskan, berdasarkan data BMKG, cuaca pada hari ini cukup berawan, yang berarti cukup bagus untuk melakukan kembali operasi pencarian.

“Harapan kita semoga cuaca hari ini bersahabat. Kalau kita lihat sekeliling cukup berawan,” ujar Rasman.

Dikerahkan 62 kapal besar

Selain operasi langsung dari dalam air, Rasman mengatakan, proses pencarian juga diperkuat dengan tim yang memantau dari udara. Pencarian lewat udara ini nantinya akan diperluas untuk melihat apakah ada kemungkinan serpihan dan juga korban yang terbawa arus selama proses beberapa hari ini.

“Rencana operasi kita pencarian udara agak diperluas. Karena waktu berjalan, ada yang terbawa arus semakin menjauh. Jadi udara tetap kita lakukan pemantauan,” ujarnya.

Di sisi lain, Rasman menambahkan tim pencarian juga beroperasi di atas permukaan air dengan kapal maupun perahu karet. Adapun armada kapal yang disiapkan untuk operasi pencarian di permukaan ada sekitar 62 kapal besar yang disiapkan, lalu ada kapal kecil sebanyak 21 buah, dan tambahan pesawat terbang satu unit.

Untuk pencarian di atas permukaan ini nantinya akan diperluas hingga ke pantai. Mengingat arah angin yang terjadi dalam beberapa hari ini bergerak dari barat ke selatan.

“Untuk pencarian di atas permukaan sama, walaupun sektor sama yaitu 6 sektor. Saya akan menggeser dikit ke arah pantai. Karena angin dari kemarin dari barat ke selatan sehingga kalau ada yang hanyut akan bergeser ke arah pulau,” jelasnya.

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021, sekitar pukul 14.40 WIB, dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya