JK: Akhir Januari Bisa Tembus 1 Juta Warga yang Positif COVID-19

Jusuf Kalla saat pensiun sebagai Wakil Presiden RI.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengatakan, angka kasus penderita positif COVID-19 di Indonesia bisa mencapai satu juta di akhir Januari 2021 apabila penularannya terus meningkat.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

"Kita mengetahui bahwa masih banyak penularannya tiap hari, yang positif. Apabila kondisi ini berjalan terus di atas 10.000 (kasus per hari), maka pada akhir bulan ini bisa tembus satu juta yang positif," kata JK dalam sambutannya pada peluncuran Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen COVID-19 di Markas PMI Pusat Jakarta, Senin, 18 Januari 2021.

Untuk menekan angka penularan tersebut, JK mengatakan, berbagai cara harus dilakukan oleh masyarakat melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat serta donor plasma darah konvalesen bagi para penyintas COVID-19.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

"Berbagai cara telah kita upayakan, salah satunya adalah dengan plasma konvalesen yang berasal dari plasma darah penyintas COVID-19 yang telah sembuh," tukasnya.

Selain penerapan dan pengobatan dengan plasma konvalesen, lanjut JK, vaksinasi juga menjadi cara ampuh untuk menekan angka penularan COVID-19.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Pemerintah juga telah berupaya, yang terakhir kita bersyukur karena telah dimulai vaksinasi yang dapat menghentikan penularannya dengan imunisasi pada tubuh kita. Kita berterima kasih kepada pemerintah dan semua pihak yang terlibat untuk itu," ujarnya.

Hingga Minggu (17/1), angka penularan COVID-19 di Indonesia tercatat penambahan 11.287 kasus baru, akumulasi kasus positif sebanyak 907.929, sembuh 736.460 dan meninggal dunia 25.897. (ant)

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024