Longsor di Perumahan di Malang, Satu Orang Pemilik Rumah Hilang

Tanah longsor terjadi di Malang dan makan korban
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Hujan deras mengguyur wilayah Kota Malang, Jawa Timur pada Senin, 18 Januari 2020. Sejumlah wilayah di kota ini terdampak banjir. Selain itu di perumahan Sulfat Inside, Jalan Sadang RT 09 RW 18, Bunulrejo, Kota Malang terjadi tanah longsor. Pemilik rumah menjadi korban dalam peristiwa ini. 

BNPB Sebut Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

Ketua RT 09 Abdul Karim mengatakan, tanah longsor terjadi sekira pukul 17.30 WIB. Kontur tanah di daerah ini memang dianggap berbahaya untuk perumahan. Oleh karena tingkat kemiringanya mencapai 30 derajat. Bahkan jarak dengan Sungai Bango hanya sekira 5 meter. Faktor lainnya, gorong-gorong disekitar perumahan pecah. Saat hujan deras terjadi air otomatis masuk ke dalam tanah dan menggerus tanah. 

"Kontur tanah sangat berbahaya untuk perumahan, jarak dengan bibir Sungai Bango itu 5 meter. Kita sudah ada rencana rapat dengan warga dan pengembang perumahan cuma belum terlaksana. Juga ada gorong-gorong yang pecah dari muka otomatis air masuk ke dalam tanah kemungkinan itu menggerus. Sudah direncanakan ternyata terjadi musibah," kata Abdul.

Misteri Hilangnya Dusun Legetang di Kawasan Dieng, Ratusan Jiwa Terkubur Hidup-hidup

Pemilik rumah adalah Roland Sumarna (40) mengatakan, dia tidak sempat menyelamatkan diri. Dugaan sementara korban terjebak longsor juga ada kemungkinan korban terseret arus Sungai Bango yang cukup deras.

Sesaat sebelum longsor dia bersama istrinya membersihkan saluran air yang mampet. Roland saat itu berada di atas lahan rumahnya. Jarak lahan rumahnya dengan dinding pembatas antara perumahan dan sungai hanya 2 meter. Saat longsor terjadi istrinya sempat lari, sementara Roland terjebak bersama dua motor di lokasi. 

Korban Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Bandung Barat Bertambah Jadi 4 Orang

"Ini ada korban jiwa satu orang dan inventaris sepeda motor 2, tetapi kita belum berani memastikan tertimbun atau hanyut aliran sungai. Karena kondisi tanah kemiringan 30 derajat masuk ke dalam sungai. Kita berharap keajaiban warga saya selamat, tim SAR masih melakukan pencarian," ujar Ketua RT Abdul. 

Di perumahan Sulfat Inside, setidaknya ada 4 keluarga dengan 14 orang saat longsor terjadi. Untuk menghindari kemungkinan terburuk warga perumahan diminta untuk mengungsi ke rumah Ketua RT. Apalagi sampai saat ini tanah di sekitar lokasi masih bergerak. 

"Warga yang lain masih sempat naik menyelamatkan diri. Posisi rumah pak Roland masih berbahaya karena ada di cekungan dalam. Korban yang terdampak dan harus mengungsi 13 selamat 1 masih pencarian. Ibu Roland masih syok, tindakan pertama menyelamatkan yang selamat. Baik tempat tinggal dan sembako saat ini sedang koordinasi dengan Polresta Malang Kota untuk mendirikan posko," tutur Abdul. 

Kapolresta Malang Kota, Komisaris Besar Polisi Leonardus Simarmata meninjau langsung lokasi longsor. Dia meminta Tim SAR melakukan pencarian semaksimal mungkin untuk menemukan Roland. Langkah lainnya melakukan penanganan kepada warga perumahan yang harus diungsikan karena tanah di lokasi masih bergerak. 

"Yang longsor, kebetulan ada di atas plengsengan sungai. Ada satu korban yang belum diketrlemukan atas nama pak Roland masih dalam pencarian. Hingga saat ini kita fokus ke penanganan warga sekitar terdampak dulu untuk diungsikan," tutur Leonardus. 

Tim SAR bersama BPBD dan relawan lainnya masih melakukan pencarian terhadap korban. Tim terkendala hujan yang masih turun. Penerangan di sekitar lokasi longsor juga kurang. Apalagi tanah di sekitar lokasi bergerak sehingga tim harus berhati-hati dalam melakukan evakuasi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya