Pencarian Korban Longsor di Kota Malang Diperluas Hingga Radius 15 Km

Lokasi tanah longsor di Perumahan Sulfat Inside, Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

VIVA - Korban tanah longsor di Perumahan Sulfat Inside, Jalan Sadang RT 09 RW 18, Bunulrejo, Kota Malang, Roland Sumarna (40 tahun), hingga saat ini masih dalam pencarian. Dugaan kuat dia terseret arus Sungai Bango. Pencarian oleh tim Basarnas pun diperluas hingga radius 15 kilometer dari tempat kejadian longsor.

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Pencarian korban dilakukan sejak Senin malam, 18 Januari 2021, hingga saat ini. Kendala utama tim pencarian, karena tanah di lokasi masih bergerak dan berpotensi longsor susulan.

Pencarian dilakukan secara manual oleh Basarnas menggunakan mesin penyemprot air untuk membuka timbunan tanah.

Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang

"Sementara penggalian manual diganti penyemprotan karena mengingat keselamatan petugas. Karena faktor kondisi tanah masih bergerak atau labil. Kendala selama ini juga karena jurang curam sekali, ketinggian 15 meter. Semoga proses evakuasi ini dimudahkan karena cuaca berpotensi hujan," kata Ketua RT 09, Abdul Karim, Selasa, 19 Januari 2020.

Kepala Polisi Sektor Blimbing, Komisaris Polisi Hery Widodo, mengatakan ada 4 tim yang diterjunkan dalam pencarian korban longsor. Masing-masing tim berjumlah 8 orang sedangkan total keseluruhan personel yang diterjunkan sebanyak 119 orang terdiri dari SAR, polisi, dan sejumlah relawan lainnya.

RS Polri: Seluruh Jasad Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Sudah Teridentifikasi

Hery menyebut dugaan kuat korban beserta dua motor miliknya hanyut terbawa arus sungai. Apalagi, saat terjadi longsor arus sungai sedang tinggi dan deras.

Bahkan pencarian diperluas hingga radius 15 kilometer. Dugaan hanyut menguat karena tidak terlihat timbunan di sekitar lokasi longsor.

"Fokus pencarian mulai sampai Sungai Brantas Gadang, ada kurang lebih sekitar 15 kilometer dari lokasi kejadian. Prediksi kita memang diduga hanyut, karena timbunan longsoran tidak begitu banyak. Dugaan tertimbun masih belum kelihatan di timbunan itu, sepeda motor juga," ujar Hery.

Empat tim yang diterjunkan menggunakan alat pelindung diri lengkap seperti helm, pelampung dan menggunakan ban karet untuk menyusuri Sungai Bango hingga Sungai Brantas. Hingga pencarian dalam radius 15 kilometer belum ditemukan korban maupun dua motor milik korban.

Meski menduga korban hanyut terseret arus sungai, masih ada dugaan korban tertimbun tanah. Untuk itu tim pencarian yang berada di lokasi akan menyemprot timbunan tanah dengan air tekanan tinggi. Hery memastikan saat hujan turun pencarian akan dihentikan demi keselamatan petugas.

"Tapi masih ada beberapa titik timbunan yang kita curigai. Untuk di lokasi akan kami semprot air tekanan tinggi untuk mencari korban. Kami juga akan menelusuri sepanjang sungai. Jika nanti hujan, proses evakuasi akan dihentikan demi keselamatan petugas," kata Hery.

Sementara itu, dampak dari tanah longsor di Perumahan Sulfat Inside, setidaknya ada 4 keluarga atau 13 orang yang menjadi korban longsor dan satu orang dalam pencarian. Warga perumahan saat ini mengungsi ke rumah Ketua RT. Sebab sampai saat ini kondisi tanah di sekitar lokasi masih bergerak. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya