Korban Longsor Belum Ketemu, Pemkot Malang Lacak Pengembang

Tim SAR mencari korban longsor di Perumahan Sulfat Inside, Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

VIVA - Pemerintah Kota Malang mencari pengembang perumahan Sulfat Inside, di jalan Sadang RT 09 RW 18, Bunulrejo, Kota Malang. Di perumahan ini terjadi longsor pada Senin, 18 Januari 2021, dan menyebabkan satu halaman rumah longsor dan seorang penghuninya hilang. Hingga kini masih dalam pencarian tim SAR.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Hadi Santoso, mengatakan pemanggilan pengembang perumahan untuk membicarakan penanganan permanen di perumahan ini pasca longsor. Mereka sedang melacak keberadaan pengembang untuk diajak berdiskusi.

"Nanti akan kami undang ke kantor (pengembang perumahan). Kalau menurut Ketua RT setempat, tadi malam kan sempat datang pengembangnya. Rumahnya di Sukun. Sekarang kami lacak dan ingin diskusi segera agar ada penanganan permanen," kata Hadi, Selasa, 19 Januari 2020.

Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel

Baca juga: Longsor di Perumahan di Malang, Satu Orang Pemilik Rumah Hilang

Akibat longsor pada Senin malam, satu warga Roland Sumarna, usia 40 tahun hilang bersama dua motor yang terparkir di halaman depan rumah. Sementara 13 warga lainnya, termasuk istri korban harus diungsikan ke rumah Ketua RT karena kondisi tanah di perumahan ini masih bergerak.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

"Nanti akan kami ukur lagi pelanggarannya seberapa jauh (jarak pemukiman dengan sungai). Sebab, dari bibir sungai, harusnya enam meter. Karena itu jalan buntu, akhirnya digunakan untuk carport itu yang longsor sebetulnya," ujar Hadi.

Hadi mengatakan izin pembangunan perumahan di Sulfat Inside diterbitkan pada 2015, lalu. PUPR akan memeriksa lagi apakah rencana pembangunan yang diajukan sudah sesuai dengan implementasi di lapangan. PUPR Kota Malang meminta pengembang perumahan untuk lebih berhati-hati membangun kawasan terutama yang berbatasan dengan sungai.

"Kami minta para developer (pengembang) juga berhati-hati dalam membangun, harus dipasang penahan dinding yang kuat agar tidak longsor. Saat pemanggilan, nanti kami kroscek lagi apakah sudah cocok dengan site plan-nya," tutur Hadi.

Kepala Polisi Sektor Blimbing, Kota Malang, Komisaris Polisi Hery Widodo, mengatakan ada 4 tim yang diterjunkan dalam pencarian korban longsor. Masing-masing tim berjumlah 8 orang sedangkan total keseluruhan personil yang diterjunkan sebanyak 119 orang terdiri dari SAR, polisi, dan sejumlah relawan lainnya.

Hery menyebut, dugaan kuat korban beserta dua motor miliknya hanyut terbawa arus sungai. Apalagi, saat terjadi longsor arus sungai sedang tinggi dan deras.

Bahkan pencarian diperluas hingga radius 15 kilometer. Dugaan hanyut menguat karena tidak terlihat timbunan di sekitar lokasi longsor.

"Fokus pencarian mulai sampai Sungai Brantas Gadang, ada kurang lebih sekitar 15 kilometer dari lokasi kejadian. Prediksi kita memang diduga hanyut, karena timbunan longsoran tidak begitu banyak. Dugaan tertimbun masih belum keliatan di timbunan itu, sepeda motor juga," ujar Hery.

4 tim yang diterjunkan menggunakan alat pelindung diri lengkap seperti helm, pelampung dan menggunakan ban karet untuk menyusuri Sungai Bango hingga Sungai Brantas. Hingga pencarian dalam radius 15 kilometer belum ditemukan korban maupun dua motor milik korban.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya