3 Harapan Indonesia untuk AS di Bawah Kepemimpinan Biden

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi
Sumber :
  • VIVA/Dinia

VIVA - Dilantiknya Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat memunculkan harapan besar bagi dunia. Terlebih dunia tengah berada di masa pandemi.

Meski Dilarang AS dan Barat, Israel 'Keukeuh' Akan Tetap Kembali Serang Iran

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan, saat ini dunia tengah menghadapi tantangan pandemi, upaya untuk memulihkan ekonomi serta menjaga perdamaian dan stabilitas. Rivalitas antara negara-negara besar pun terus terjadi.

"Dunia membutuhkan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang lebih kuat, untuk mewujudkan dunia yang lebih baik. Dunia memerlukan multilateralisme yang kuat dan adil," kata Retno dalam keterangan pers virtual, Kamis, 21 Januari 2021.

5 Negara Bagian dengan Cadangan Minyak Terbesar di AS

Baca juga: Pidato Pertama Presiden AS Joe Biden Tampar Donald Trump

Terkait hal ini, Retno menyebut ada tiga hal yang diharapkan dari AS untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Pertama, yakni upaya mitigasi pandemi lewat kerja sama multilateral.

Akhiri Perang Dingin, Menhan AS dan China Lakukan Video Call Setelah Setahun

Retno mengungkapkan, saat ini semua negara di dunia diharapkan menjadi bagian dari solusi. Multilateralisme yang semakin surut, akan memunculkan tindakan unilateralisme yang merugikan negara lain, terlebih bagi negara berkembang dan kurang berkembang.

"Indonesia mengharapkan kepemimpinan AS untuk memperkuat multilateralisme, termasuk menjadikan PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) lebih responsif dan efektif, dan memperkuat WHO di tengah pandemi," ujar Retno.

Kedua, diperlukan komitmen Amerika dalam pemeliharaan perdamaian serta stabilitas di dunia dan kawasan. Indonesia berharap AS dapat menjadi penggerak terciptanya dunia yang lebih aman, damai, dan stabil.

Dalam hal ini, RI berharap kontribusi AS dalam penyelesaian isu Palestina-Israel yang adil dan sesuai resolusi PBB, mendukung proses perdamaian yang inklusif di Afghanistan, meningkatkan kemitraan strategis dengan ASEAN, termasuk menjaga stabilitas di Laut China Selatan sesuai hukum internasional dan UNCLOS 1982.

"Kemitraan yang kuat juga diharapkan dalam pelaksanaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, yang bersifat terbuka dan mengedepankan dialog serta kerja sama," ujarnya.

Ketiga, komitmen dalam pembangunan tatanan ekonomi dunia yang kokoh dan berkelanjutan. Kepemimpinan AS sangat diharapkan, dalam upaya memulihkan ekonomi dunia.

Indonesia berharap AS menjadi bagian dari upaya untuk mendorong sistem perdagangan dunia yang terbuka, berkeadilan dan saling menguntungkan.

"Indonesia juga mengharapkan perhatian AS terhadap ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan akan semakin besar di bawah pemerintahan baru AS ini termasuk komitmen AS dalam  pemenuhan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030," kata Menlu Retno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya