Positif COVID-19, Ketua Demokrat Kota Malang Meninggal Dunia

Karangan bunga turut berduka cita (foto ilustrasi)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA - Kabar duka menyelimuti keluarga besar Partai Demokrat. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Malang sekaligus mantan Ketua DPRD Kota Malang periode 2009-2014, Arif Darmawan, meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif COVID-19. Dia meninggal dunia pada usia 55 tahun.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Wali Kota Malang, Sutiaji, turut memberikan penghormatan terakhir kepada Arif saat dibawa ke Kamar Mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Sebelumnya, Arif dirawat di RSSA.

Dia membutuhkan perawatan serius dengan ruang isolasi yang dilengkapi ventilator.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

"Setelah mendapat info itu, saya kondisikan dan saya telpon pihak dr Kohar (Dirut RSSA). Kalau ada satu saja dok (ventilator) untuk di RSSA. Saya tunggu kabar dari dr Kohar kok belum telpon, lalu dr Kohar menelpon saya dulu dan memberi kabar bahwa bapak Arif sudah tiada," kata Sutiaji, Kamis, 21 Januari 2021.

Baca juga: Khofifah Isolasi Ditemani Kucing, Netizen Ingatkan Potensi Menulari

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

Sutiaji mengungkapkan, Arif sempat meminta kepadanya untuk melakukan swab kepada seluruh anggota keluarganya. Hasil dari swab itu, Arif dan anaknya dinyatakan positif COVID-19. Sutiaji sendiri terus melakukan pemantauan kepada keluarga Arif selama dirawat.

"Setelah hasil swab keluar saya minta untuk dipisahkan yang Buyung (anak Arif) dan almarhum Arif. Saya mantau terus, saya diberitahu keluarga bahwa pak Arif itu swab kedua baru positif, yang pertama masih negatif COVID-19," ujar Sutiaji.

Sutiaji mengatakan Arif merupakan sosok yang baik. Arif lah yang mendorong dirinya maju sekaligus memberikan rekomendasi di Pilkada Malang hingga dirinya menjadi Wali Kota Malang.

Semasa menjadi Ketua DPRD Kota Malang, Arif dikenal sebagai legislator yang cermat dan berhati-hati dalam mengambil keputusan.

"Beliau itu orang baik, saya lama bersama beliau di DPRD. Beliau sangat hati-hati dalam mengambil keputusan. Waktu Pilkada dulu beliau mendorong dan merekomendasikan saya untuk maju. Itu perjuangan yang sangat luar biasa terhadap kepemimpinannya hingga mengantarkan saya jadi wali kota. Kenangan perjuangan itu sampai sekarang tidak bisa saya lupakan," tutur Sutiaji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya