Wali Kota Bogor Prihatin Kepedulian Warga untuk Cegah COVID-19 Menurun

Wali Kota Bogor Bima Arya dalam peluncuran Polisi RW di Balai Kota pada Kamis, 21 Januari 2021.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Kepolisian Resor Kota Bogor membentuk satuan tugas pencegahan penularan COVID-19 yang menjangkau hingga tingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga di kota itu. Satgas itu dinamai Polisi RW, yang melibatkan 619 personel polisi dan mencakup 797 RW se-Kota Bogor.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Polisi RW dibentuk agar penanganan COVID-19 kian masif hingga ke tingkat terbawah masyarakat, terutama untuk mencegah penularan virus corona pada level permukiman sehingga menimbulkan klaster keluarga.

Dalam peluncuran Polisi RW di Balai Kota pada Kamis, 21 Januari 2021, Kepala Polresta Bogor Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, ada lima tugas utama Polisi RW yang disingkat menjadi 5M, yakni mendengar, melihat, membina, membantu dan mengkoordinasikan. Mendengar berarti RT/RW mempunyai saluran dalam upaya menghimpun masalah dan Polisi RW harus mendengar semua keluhan masyarakat.

Salat Id di Masjid Agung Al-Azhar, JK Ngaku Senang Lebaran Kali Ini Ramai

Baca: Disebut Kota Tak Patuh Protokol COVID-19, Depok Bilang Berbahaya

Melihat berarti jika polisi melihat sesuatu hal yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan agar segera melapor. Membina cakupannya lebih luas, yakni melakukan sosialisasi dan menegakkan disiplin. Membantu berarti apa yang bisa diberikan kepada masyarakat. Mengkoordinasikan berupa langkah Polisi RW bersinergi dengan Pemerintah Kota Bogor.

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

"Kami juga mendorong program Pemkot, Tim Elang dan Tim Merpati, sehingga kita bisa bersama-sama 'belanja' masalah dan setiap Rabu akan dilakukan kunjungan langsung ke lapangan. Kami mohon dukungan dari semua untuk memberikan pelayanan terbaik bagi Kota Bogor," katanya. 

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku mengamati satu ironi di Kota Bogor, yakni kasus penularan COVID-19 terus naik dan makin ganas, namun di sisi lain kepedulian warga makin turun dan makin tidak peduli.

"Ini perang, kita tidak boleh kalah perang. Kalau warganya jenuh, Wali Kota, Kadis, Camat, Lurah, Polri, TNI tidak boleh jenuh. Kalau pemimpinnya menyerah, apalagi warganya. Jadi, saya melihat bahwa rumus kita terhadap perang ini harus betul-betul kita kerjakan bersama-sama," katanya.

Kekalahan akan terjadi, katanya, ketika mayoritas warga terjangkit COVID-19 dan rumah sakit kolaps hingga tidak bisa menampung pasien. Sebaliknya akan menang jika vaksin berhasil dan dapat menurunkan jumlah kasus positif dan terjadi nol kasus dengan stabil.

"Namun per hari ini, secara akumulatif, warga Bogor yang dinyatakan positif 7.041 orang, 1.252 orang masih dinyatakan positif, 5.200 orang sudah sembuh, dan 159 orang meninggal dunia," katanya.

Berdasarkan kajian pakar epidemiologi, jika vaksin efektif 80 persen dengan kondisi masih seperti ini, pada Desember tahun 2021 Kota Bogor akan memiliki 11 ribu kasus positif COVID-19. Maka, dia mengingatkan, kuncinya hanya pemerintah tidak boleh kendor, tidak boleh menyerah, tidak boleh jenuh, dan bergerak di aspek preventif.

Lonjakan kasus COVID-19 di Kota Bogor pada masa PPKM, menurutnya, tidak lepas dari imbas liburan pada akhir tahun. Selain itu ada kegiatan rombongan keagamaan dari luar kota dan keterbatasan kapasitas rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19. Hal ini membuat banyak pasien COVID-19 dirawat di rumah sendiri untuk isolasi mandiri sehingga meningkatkan kerawanan penularan.

PM Singapura Lee Hsien Loong

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Singapore Prime Minister Lee Hsien Loong said Monday that he will step down on May 15 after two decades on duty and hand power to his deputy Lawrence Wong.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024