Antar 15 Pemulung Kerja di PT Waskita Karya, Ini Harapan Risma

Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemensos.

VIVA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengantarkan 15 pemulung atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) untuk bekerja PT Waskita Karya. Di perusahaan plat merah ini, mereka akan diberikan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang mereka kuasai.

Waskita Karya Janji Rampungkan 7 Proyek di IKN Pada Semester I-1024, Ini Rinciannya

Risma menekankan pembinaan PPKS sampai penempatan mereka ke dunia kerja, tidak hanya dilakukan di balai milik Kemensos di Bekasi atau Jakarta, namun juga di balai-balai milik Kemensos seluruh Indonesia.

Dalam keterangnya, Jumat, 22 Januari 2021, Risma yakin dengan mendapat pekerjaan rutin di Waskita Karya, PPKS tersebut akan mendapatkan pemasukan maupun kehidupan yang lebih baik.

Garap Proyek Penugasan Pemerintah, Restrukturisasi Waskita dan Wika Dipastikan Terus Berjalan

“Saya bertanya pendapatan mereka, Rp30 ribu dan itu kadang untuk berdua. Kita bayangkan, bagaimana mereka bisa sewa rumah, mengontrak, apalagi membeli,” kata Risma saat menyerahkan PPKS untuk mulai bekerja di PT Waskita Karya, di Bekasi.

Baca juga: Risma Masukkan Gelandangan Jakarta Kerja di Perusahaan BUMN

Cegah Kebakaran di TPA, Ratusan Pemulung Ikut Pelatihan K3

Didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, Risma, mengatakan sebelum dapat mandiri, sementara para PPKS tersebut akan tinggal di balai milik Kementerian Sosial.

Ia memastikan, balai milik Kemensos di seluruh tanah air akan bekerja memberikan pelatihan kepada PPKS, tidak hanya balai di Bekasi atau Jakarta.

Balai milik Kemensos seluruh Indonesia akan bermitra dengan Waskita Karya, membuka kesempatan PPKS hasil binaan Kemensos bekerja di proyek-proyek mereka di seluruh tanah air.

“Nantinya juga akan ada pekerjaan untuk mereka di Waskita Karya di seluruh Indonesia, tidak hanya di sini,” ujar Risma di lokasi proyek PT Waskita Karya Proyek di kawasan Tol Becakayu.

Sejauh ini, Kemensos masih menyiapkan 12 orang lagi yang siap bekerja. Ia berharap, mereka tidak tertarik ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.

"Sebaiknya mereka mereka bekerja di domisili mereka masing-masing. Sehingga, beban ibukota lebih ringan," katanya.

Direktur Utama PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono mendukung keputusan Kementerian Sosial ini. “Kesempatan dan peluang di proyek itu ada. Apalagi, para PPKS ini sudah mendapatkan pelatihan, menurut kami ini baik. Sehingga, kami tidak perlu banyak melatih. Terlebih pekerjaan di proyek ini adalah pekerjaan kasar yang bisa dilakukan semua orang,” ujarnya.

Destiawan menambahkan, Waskita Karya memiliki banyak proyek yang bisa menampung PPKS, selama proyek itu masih banyak aktivitasnya.

“Kami juga akan menyiapkan tempat bagi mereka,” katanya.

Salah satu PPKS, di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) “Pangudi Luhur” Bekasi yang akan bekerja di Waskita Karya, Pertinatus Aunsi (44), asal Manado, Sulawesi Utara mengungkapkan rasa syukur dan harapannya ke depan.

“Terima kasih kepada Bu Risma, dan Balai Pangudi Luhur Bekasi yang sudah memberi kepercayaan kepada saya untuk bekerja di sini. Harapan saya, ke depan saya dapat menabung untuk membeli rumah,” katanya.

Sebelumnya, ia mendapat berbagai macam pelatihan di Balai Pangudi Luhur Bekasi, seperti berbudidaya ikan lele, keterampilan membuat pupuk kompos, budidaya tanaman hidroponik sampai montir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya