Pemerintah: Kita Sudah Kehilangan Lebih dari 600 Tenaga Kesehatan

Vaksinasi COVID-19 untuk Tenaga Kesehatan
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Program vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan terus dilakukan dan masih berjalan sesuai rencana. Data per 22 Januari, jumlah tenaga medis yang telah disuntik vaksin COVID-19 di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan pada 92 kabupaten/kota di 34 provinsi mencapai lebih dari 132.000 orang.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah itu setara dengan 22 persen dari total 598.483 tenaga kesehatan yang akan divaksinasi pada tahap pertama. Sedangkan sisa tenaga kesehatan lainnya akan diundang untuk vaksinasi.

Pemerintah menargetkan memvaksin total 1,47 juta tenaga medis. Sebagian besar di antara mereka akan divaksin pada tahap kedua dan seterusnya. Mereka yang tidak termasuk dalam vaksinasi tahap pertama dipastikan masuk dalam tahap kedua.

Kisah Pilu Nakes di Simalungun Diperkosa 3 Pria, Seorang Pelaku Mantan Kekasih Korban

Baca: Vaksin COVID-19: Pengertiannya, Proses Pembuatannya, dan Apakah Aman?

Dalam keterangannya yang dikutip pada Sabtu, 23 Januari 2021, Nadia menjelaskan, memang ada tenaga kesehatan yang batal disuntik vaksin karena sejumlah alasan, seperti pernah menderita COVID-19 atau karena alasan lainnya, misal memiliki penyakit bawaan, tekanan darah tinggi, dan sedang hamil.

Gara-gara Wanita, Bripda DR Aniaya Tenaga Kesehatan Hingga Hidungnya Patah

Vaksinasi sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit. Jika tingkat keparahan penyakit dapat dikurangi, jumlah tenaga kesehatan yang meninggal juga dapat dikurangi.

"Kita sudah kehilangan lebih dari 600 tenaga kesehatan, dan ini merupakan kehilangan yang besar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus mata rantai penyebaran COVID-19 melalui vaksinasi," ujarnya.

Vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding risikonya karena vaksin memiliki risiko 
efek samping yang rendah. Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca -Imunisasi (KIPI), semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada yang serius.

Proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan masih akan terus berlangsung dan diharapkan hingga Februari 2021, dapat mencapai target 1,47 juta tenaga kesehatan divaksinasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya