Puncak Musim Hujan di NTT, BMKG Minta Masyarakat Waspada

Petugas BMKG melakukan pemantauan cuaca (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi ELl Tari Kupang mengimbau masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi di provinsi berbasis kepulauan itu.

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan

"Kami bukan mau menakut-nakuti tetapi kami berharap masyarakat dapat mewaspadai hal ini, seperti gempa, angin dan hujan yang dapat berujung bencana hidrometeorologi," kata Kepala BMKG Stasiusn Meteorologi El Tari Agung Sudiono Abadi di Kupang, Sabtu.

Hal ini disampaikan berkaitan dengan potensi bencana hidrometeorologi yang terjadi di provinsi Nusa Tenggara Timur saat musim penghujan seperti saat ini.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Agung mengatakan bahwa saat ini hujan di NTT sedang sampai pada puncaknya, sehingga tidak heran beberapa daerah di NTT mengalami hujan ekstrem yang berujung pada banjir bandang.

Tetapi secara umum, menurut dia, curah hujan di NTT ini terbilang normal karena selama sepekan jumlah curah hujannya hanya berkisar dari 0-60 mili per hari.

Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Selama Mudik Lebaran 2024, BMKG Minta Warga Waspada

BMKG sendiri, menurut dia, selalu mengeluarkan peringatan diri melalui aplikasi info cuaca. Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk memantau cuaca dari aplikasi tersebut karena selalu ada peringatan dini jika akan terjadi bencana.

"Untuk wilayah NTT ini kita selalu keluarkan peringatan dini melalui SMS ataupun melalui Whatsapp grup. Masyarakat juga kami harapkan percayakan soal cuaca ini kepada BMKG," tambah dia.

Masyarakat juga diharapkan agar menaati peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG sehingga tidak menjadi korban dalam bencana yang bisa saja terjadi.

Lebih lanjut, kata dia, untuk wilayah Kota Kupang sendiri, dalam beberapa hari ke depan mulai Sabtu (23/1) sampai dengan Senin (25/1) diprediksi akan ada hujan dan masyarakat di kota Kupang diimbau untuk mewaspadai itu.

Hal ini karena, menurut dia, saat ini potensi hujan lebat di Flores sudah berkurang, sehingga berpindah ke pulau Timor. Terkadang sebaliknya juga demikian.

Lebih lanjut ia mengimbau daerah-daerah seperti kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Sikka, Manggarai dan sebagian pulau Flores harus tetap waspada juga karena hujan lebat disertai petir dan angin kencang akan terus terjadi sampai dengan Februari mendatang.

"Kalau memasuki Maret masih ada hujan tetapi itu juga sisa-sisanya saja," katanya. (Ant)

Baca juga: Letjen Doni Monardo Positif COVID-19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya