Kantor Perusahaan Sawit PT Arrtu di Ketapang Dibakar Massa

Ilustrasi kebakaran.
Sumber :
  • TvOne/Mohamad Akasah

VIVA – Sejumlah orang diduga melakukan pembakaran kantor perusahaan perkebunan sawit PT. Arrtu di Kecamatan Matan Hilir, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat pada Jumat, 22 Januari 2021. Aksi nekat tersebut diduga dipicu karena kekesalan terhadap sikap PT. Arrtu.

5 Negara dengan Perusahaan Domestik Terbanyak di Dunia, Cina Paling Unggul

Kepala Kepolisian Polres Ketapang AKBP Wuryanto membenarkan kantor milik PT. Arrtu dibakar oleh sejumlah orang. Atas peristiwa itu, saat ini anggota Polres Ketapang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kantor PT Arrtu terbakar memang benar, tapi saat ini tengah kami lakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya pada Senin, 25 Januari 2021.

Toyota dan Daihatsu Reformasi Besar-besaran

Baca juga: Dua Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Kupang

Ia mengatakan saat kantor PT Arrtu terbakar hanya ada petugas Satpam. Setelah mendapatkan kabar bahwa kantor PT. Arrtu terbakar anggota langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan.

PPLI Pastikan Rutin Lapor Pantauan Lingkungan ke DLH hingga KLHK

"Saya minta warga bisa menahan diri dan tidak main hakim sendiri. Sejumlah orang yang diduga melakukan pembakaran kantor PT. Arrtu akan diproses sesuai hukum yang belaku," katanya.

Ia menambahkan bahwa ukuran kantor PT. Arrtu yang dibakar masa sekitar 48 meter, dan kondisinya hangus terbakar. Pembakaran kantor tersebut dipicu karena warga kesal atas sikap PT. Arrtu karena hak-haknya belum dipenuhi oleh perusahaan.

"Atas peristiwa ini, saya sudah bertemu tokoh agama, masyarakat dan sudah kesepakatan agar peristiwa pembakaran kantor diproses hukum. Oleh sebab itu, saya minta warga bisa menahan diri dan tidak main hakim sendiri karena ada hukum," tuturnya.

Sementara itu, Annes, Perwakilan dari PT. Arrtu Kabupaten Ketapang membenarkan kantor PT. Arrtu yang terletak di Kecamatan Matan Hilir, Kabupaten Ketapang itu dibakar orang.

"Iya informasinya ada yang bakar PT. Arrtu, tapi saya belum dapat informasi selanjutnya dari karyawan yang ada di lapangan," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya