KPAI Sebut Kasus Anak Terpapar COVID-19 Paling Tinggi di Depok

Ilustrasi belajar online.
Sumber :
  • Dokumen BBC Indonesia

VIVA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan keprihatinan atas tingginya kasus COVID-19 yang menerpa anak-anak di Kota Depok, Jawa Barat. Jumlah anak yang terpapar virus itu di Depok sebanyak 15 persen dari total kasus COVID-19 di sana.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

“Jumlah ini melampaui angka nasional yang hanya sekitar delapan persenan,” kata Komisioner KPAI Retno Listyarti pada Senin, 25 Januari 2021.

Kondisi ini, kata Retno, ironis karena anak-anak sampai sekarang masih berada di rumah, masih belajar dari rumah, dan belum ada sekolah secara tatap muka. Dia menduga, anak-anak itu kemungkinan besar tertular dari orangtua mereka yang bekerja atau beraktivitas di luar rumah.

Membangun Kebiasaan Makan Sehat pada Anak, Peran Orang Tua dalam Memilih Camilan

Baca: Begini Cara COVID-19 Menginfeksi dan Merusak Paru-paru

KPAI mengimbau perlu kehati-hatian orangtua dan peningkatan disiplin protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, termasuk tidak beraktivitas di luar rumah jika memang tidak mendesak atau penting. Sebab, risiko penularan COVID-19 jauh lebih besar jika berada di luar rumah.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Jika memang harus beraktivitas di luar rumah, Retno mengingatkan agar disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Orangtua yang sepulang dari bekerja atau beraktivitas di luar rumah agar segera membersihkan diri demi memastikan tidak membawa virus dari luar. Selalu memakai masker terutama jika berinteraksi dengan kelompok rentan, seperti lansia dan anak-anak.

Jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Depok sampai sekarang mencapai 24.536 kasus dengan rincian pasien aktif 4.786 orang, pasien sembuh 19.213 orang, pasien meninggal dunia 537 orang.

Adaptasi Pangan Masyarakat Pesisir Terhadap Perubahan Iklim

Kemen-PPPA: Perempuan Lebih Rentan Terdampak Perubahan Iklim karena Peran Tradisional Gender

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan menyebut perempuan lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim karena adanya peran tradisional gender.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024