Prof Firmanzah, Dekan Termuda FEUI Hingga Stafsus SBY

Almarhum Prof. Firmanzah.
Sumber :
  • Twitter, @AgusYudhoyono.

VIVA - Rektor Universitas Paramadina, Profesor Firmanzah meninggal dunia di Rumah Sakit EMC Sentul pada Sabtu, 6 Februari 2021. Almarhum Firman merupakan Komisaris PT Bakrie & Brothers.

Dilansir dari berbagai sumber, Firmanzah lahir di Surabaya pada 7 Juli 1976 (44 tahun). Saat menginjak usia 32 tahun, beliau menjadi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) periode 2009-2013. Ia mencatat sejarah dekan termuda yang pernah dimiliki UI.

Terpilihnya Fiz (panggilan akrab Firmanzah) sebagai dekan, menerobos senioritas dalam tubuh kampus beralmamater kuning. Ia terpilih sebagai dekan pada 14 April 2008. Selain menjadi dekan, Fiz aktif mengisi seminar, baik dalam negeri maupun luar negeri. Ia juga menulis buku maupun jurnal.

Baca juga: Cerita AHY Diskusi untuk Terakhir Kali dengan Prof Firmanzah

Pada 15 Januari 2015, beliau terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2014-2018, menggantikan Anies Baswedan yang diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Joko Widodo (periode pertama 2014-2019).

Sebelumnya, Fiz juga pernah menjadi Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi pada Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Raih Gelar Doktor di Prancis

Fiz merupakan anak ke-8 dari 9 bersaudara. Ia lahir dari keluarga sederhana dengan ibu Kusweni yang buta huruf, dan ayah Abdul Latief. Di usia dua tahun, Fiz ditinggalkan oleh ayahnya karena perceraian.

Fiz mendapat sebuah konsep pebelajaran dari ibunya berupa manajemen berdasar hasil (management by output). Ia diberi kebebasan dalam menentukan cara belajar, tapi yang penting nilainya diraih saat sekolah harus baik.

Fiz merupakan lulusan Fakultas Ekonomi UI pada 1998. Setelah itu, ia bekerja sebagai analis pasar pada perusahaan asuransi dan menjadi asisten dosen di UI. Lalu, ia lanjut studinya ke Universitas Lille di Prancis.

Firmanzah menjalani studinya pada tingkat doktoral dalam bidang manajemen internasional, dan strategis di Universitas Pau and Pays De l’Adour. Ia menyelesaikan studinya tahun 2005.

Selepas lulus program doktoralnya, Fiz sempat mengajar setahun di Prancis hingga memutuskan pulang ke tanah air dan bekerja di UI pada 2005. Ia kembali ke Indonesia atas permintaan Dekan FE UI saat itu, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro.

Tiga tahun kemudian, Fiz mengukir sejarah di almamaternya terpilih menjadi Dekan Fakultas Ekonomi UI menggantikan Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro pada 14 April 2008. Proses pemilihan dekan dilakukan kurang lebih selama dua bulan.

Tahapan pertama para kandidat harus memasukkan proposal, presentasi publik dan wawancara dengan panitia 11. Pada tahap ini, Fiz lolos bersama dua kandidat kuat Prof Sidarta dan Arindra.

Kemudian, Fiz melewati proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) dengan presentasi terbuka di depan para mahasiswa, alumni, dosen, maupun staf peneliti.

13 Orang Satgas PPKS UI Kompak Mengundurkan Diri

Hingga akhirnya, Fiz terpilih secara keseluruhan berhasil mengungguli lima kandidat lain seperti Dr. Adi Zakaria, Dr. Nining Soesilo, Prof. Akhmad Syahroza, Dr. Chaerul Djakman, Dr. Syaifol Choeryanto.

Kampus Universitas Indonesia

Peringkat UI Terbaik di Indonesia Berdasarkan Pemeringkatan Scimago

Universitas Indonesia masih menjadi yang terbaik di Indonesia berdasarkan Pemeringkatan Scimago selama 3 tahun berturut-turut

img_title
VIVA.co.id
6 April 2024