BPPTKG Temukan Keanehan di Gunung Merapi

Gunung merapi mengeluarkan awan panas guguran dan guguran lava.
Sumber :
  • Twitter BPPTKG

VIVA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menemukan adanya dua kubah lava di Gunung Merapi. Adanya dua kubah lava ini baru pertama kalinya terjadi di Gunung Merapi.

Top Trending: Ramalan Jayabaya hingga Anggota TNI dan Polri Tewas Diserang KKB Sepanjang 2024

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menuturkan satu kubah lava ini ada di posisi di lereng sisi barat daya yakni di Lava 1997 dan kubah lava lainnya ada diposisi tengah kawah.

Hanik menjabarkan temuan adanya dua kubah lava ini terjadi pada 4 Februari 2021 lalu. Hanik menjabarkan jika kubah lava ini sedang bertumbuh. Hanik menyebut kubah lava di tengah masih satu jalur magma dengan yang di sisi barat daya. Sehingga, tidak membentuk dua kepundan.

Merinding! Kisah Nyata Konser Ghaib di Kaki Gunung Merapi, Penonton Hening Tanpa Ekspresi

"Baru kali ini dalam sejarah Gunung Merapi mempunyai dua kubah lava. Kubah lava yang kedua tidak di tengah (kawah) persis tapi agak ke selatan dikit, jadi masih satu jalur dengan yang sudah ada (kubah lava di barat daya)," ujar Hanik dalam keterangannya.

Hanik menerangkan BPPTKG telah menerbangkan drone untuk melihat perubahan morfologi di Gunung Merapi. Hanya saja pengamatan tak berlangsung dengan sempurna karena saat itu Gunung Merapi tengah berkabut.

Erupsi Gunung Merapi, Wilayah Boyolali Diguyur Hujan Abu

Hanik menjabarkan pertumbuhan kubah lava saat ini masih berada di kategori lambat. Hanik memprediksi seandainya terjadi awanpanas guguran belum akan mencapai pemukiman warga.

"Karena bukaan kawah di arah tenggara, ke (Kali) Gendol tentunya potensi bahaya ada di sana. Namun demikian, ini (kubah lava di tengah) pertumbuhanya sangat lambat, masih kecil sehingga kalau ada awan panas jaraknya belum sampai ke permukiman," urai Hanik.

"Untuk kubah lava di sisi barat daya saat ini volumenya terukur mencapai 117 meter kubik setelah sempat susut usai erupsi 27 Januari 2021 lalu. Laju pertumbuhannya kini 13 ribu meter kubik," sambung Hanik.

Hanik menambahkan jika saat ini Gunung Merapi masih berstatus Level III atau Siaga. Potensi bahaya masih berada di radius 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya