Ada Soal Ganjar Tak Pernah Salat, Ini Respons Gubernur Jateng

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Kasus penyebutan nama Ganjar dalam soal buku ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, pihak penerbit sudah menyampaikan permintaan maaf. Perusahaan penerbit yang berlokasi di Solo itu juga dikabarkan diprotes oleh kelompok masyarakat.

Viral Muazin di Dubai Ubah Lafal Azan saat Badai, Apa Hukumnya?

Kasus ini bermula saat adanya temuan soal dalam buku tersebut. Di soal dalam buku yang ditulis oleh Ali Sodiqin itu, terdapat nama Ganjar yang dijadikan perumpamaan dalam sebuah soal.

Sosok Ganjar dalam soal itu ditulis sebagai orang yang tidak taat beragama. Sebab, Ganjar disebut tidak pernah bersyukur, tidak pernah berkurban saat Idul Adha dan tidak pernah salat.

Imam Masjid di Inggris Dilaporkan ke Polisi Gegara Izinkan Siswa Salat

Pihak penerbit yakni PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri kabarnya telah mengirimkan surat secara langsung kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Intinya, pihak penerbit mengaku khilaf dan meminta maaf kepada gubernur serta berjanji akan memperbaiki kesalahan mereka.

"Ya saya dikabari tadi, tapi saya belum baca suratnya. Informasinya minta maaf begitu. Tapi saya belum baca," kata Ganjar dikonfirmasi, Rabu 10 Februari 2021.

Heboh! Beredar Foto Pendeta Gilbert Peluk Bendera Israel

Ganjar sendiri mengaku tidak memperpanjang persoalan itu. Ia menanggapi semuanya biasa saja dan sudah tidak mempermasalahkan.

"Saya sih biasa saja. Wong aku yo sampai hari ini belum tahu klarifikasi langsung dari mereka. Dan Ganjar itu juga intepretasinya bisa macam-macam kan," imbuhnya.

Ia berharap tidak ada niat buruk dari penerbit dari kasus yang viral itu. Dan ia meminta semua masyarakat bisa saling menjaga satu sama lain.

"Ya mudah-mudahan tidak ada niat buruk, agar semuanya bisa saling menjaga. Gitu aja. Kalau saya sih biasa saja," lanjut Politikus PDI Perjuangan ini.

Pihak penerbit sendiri sudah mengklarifikasi bahwa buku berisi soal tersebut sudah terbit sejak 2009, jauh sebelum Ganjar menjadi Gubernur Jateng. Namun memang buku itu dicetak ulang hingga tahun 2020.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/tvOne Semarang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya