Moge Terabas Ganjil Genap, Bima Arya: Jangan Mentang-mentang

Wali Kota Bogor Bima Arya bicara soal konvoi moge
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR (Bogor)

VIVA – Wali Kota Bogor Bima Arya langsung berkoordinasi dengan Polresta Bogor Kota untuk melacak konvoi motor gede atau moge Harley Davidson yang menerabas pemeriksaan plat nomor ganjil genap Kota Bogor. Bima mengatakan, aturan ganjil genap berlaku untuk semua, tak terkecuali moge.

PAN Siapkan Bima Arya dan Desy Ratnasari untuk Pilgub Jabar

"Kami mendapatkan informasi itu tadi siang menjelang sore. Sampai saat ini kami masih berkoordinasi untuk menelusuri siapa, dari mana, tujuan ke mana," kata Bima di Mapolresta Bogor Kota didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Polresta Bogor Kota, Jumat malam 12 Februari 2021.

Baca juga: Jokowi Mau Dikritik, JK: Bagaimana Caranya Tanpa Dipanggil Polisi

Kena Tilang Elektronik saat Perjalanan Mudik Lebaran, Ini Cara Mengurusnya

Terkait insiden ini, lanjut Bima, Satgas COVID-19 sudah menanyakan ke Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Bogor terkait aktivitas touring motor produksi negeri Paman Sam itu.

"Informasi yang kami dapat adalah HDCI Bogor (tidak melakukan kegiatan) telah membuat aturan untuk meniadakan kegiatan atau aktivitas," kata Bima.

8.725 Pemudik Langgar Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2024, Dikenai Sanksi Tilang

Meski bukan dari club asal Bogor, Bima pun menyampaikan kepada semua pihak termasuk para pengendara moge itu agar menghormati aturan ganjil genap yang dibuat untuk kepentingan masyarakat.

"Saya menyerukan kepada semua pihak untuk menghormati aturan. Jangan mentang-mentang. Aturan dibuat untuk semua," tegas Bima.

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR

Atas kejadian ini, Satgas COVID-19 Kota Bogor akan melacak para pengendara moge. "Dan saya tadi berkoordinasi dengan pak Kapolresta kita sepakat untuk melakukan pelacakan. Karena hukum ini harus tegak untuk semua, tanpa kecuali, untuk kebaikan semua, untuk kemaslahatan semua, tidak ada yang dikecualikan," jelasnya.

Bima menjelaskan, adapun pengecualian dalam aturan ganjil genap untuk masyarakat yang beraktivitas dengan tujuan penting. Namun jika di luar pengecualian itu tidak dapat ditoleransi.

"Tidak ada yang dikecualikan, kecuali yang memang sudah disepakati ada tujuan penting. Kalau untuk rekreasi, kalau untuk jalan-jalan, apalagi touring saja, enggak bisa. Poinnya itu, jadi saya kira kita sepakat bahwa aturan harus ditegakkan," jelas Bima.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya