VIVAnews - Buntut kasus plagiarisme yang dilakukan dosen Universitas Katholik Parahyangan Bandung, Anak Agung Banyu Perwita
menjadi pelajaran bagi para dosen.
Forum Komunikasi Fakultas Keguruan dan Pendidikan Seluruh Indonesia kini memperketat pengawasan supaya dosen dan pendidik tidak melakukan plagiarisme.
Ketua Forkom FKIP Prof DR Furqon Hidayatullah MPd mengatakan, mencuatnya tindakan plagiarisme yang dilakukan salah seorang dosen itu menyebabkan pihaknya saat ini gencar melakukan peringatan kepada para dosen dan pendidik.
“Mulai saat ini tindakan plagiat semakin diperketat. Saya sampaikan sebagai seorang pendidik, kita harus betul-betul menjaga benteng itu. Ini jantung dan roh kita, kalau pendidik kok plagiat maka sudah habis kita ini,” tegas dia kepada VIVAnews di Solo, Senin, 8 Maret 2010.
Dengan adanya peristiwa itu, lanjut dia, Korkom FKIP sedang meristis pendidikan karakter supaya tindakan para dosen maupun
pendidik itu benar. Dengan harapan tindakan plagiarisme seperti itu tidak terulang lagi.
“Ya, adanya kasus tersebut menyebabkan jumlah plagiarisme menjadi menurun. Bahkan, tindakan pemalsuan ijazah sertifikasi guru juga berangsur mengalami penurunan. Namun, berapa jumlahnya secara kuantitas tidak tahu persis. Tetapi, sekarang ini sudah menurun,” akunya.
Sebelumnya Prof Anak Agung Banyu Perwita ketahuan melakukan plagiat artikel yang dimuat di The Jakarta Post. Harian berbahasa Inggris ini kemudian menarik artikel tersebut.
Laporan: Fajar Sodiq | Solo