- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA – Sejak sepekan terakhir, sudah 20 hektare lahan sawit milik warga di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terbakar. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam masih berjibaku memadamkan api. Minimnya sumber air menjadi kendala utama pemadaman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam Syafrizal menyebutkan, kebakaran lahan sawit itu terjadi sejak Jumat pekan lalu. Lahan yang terbakar milik warga bukan milik perusahaan.
Ada dua titik kebakaran dengan pemilik yang berbeda dengan jarak sekitar 2 kilometer. Diperkirakan, luas lahan yang terbakar akan meluas. Karena, sampai hari ini titik api masih banyak dan belum berhasil dipadamkan.
Baca: Linda Tewas Kesetrum saat Selamatkan Suaminya dari Kebakaran
“Sudah sejak Jumat minggu lalu. Titik api masih ada, kemungkinan meluas. Kita sedang mengupayakan semaksimal mungkin memadamkan api,” kata Syafrizal, Senin, 15 Februari 2021.
Pnyebab kebakaran karena aktivitas pembakaran sisa rambahan oleh pemilik lahan. Ditambah lagi kondisi cuaca cukup panas dan disertai angin sejak awal Februari 2021, mengakibatkan api dengan cepat merambat. Meski peralatan cukup memadai, upaya pemadaman kesulitan karena sumber air terbatas.
Ingin Tata Kelola Sawit Membaik? Harus Saling Bersinergi
Perbaikan Tata Kelola Sawit tidak hanya menjadi tanggungjawab satu kementerian/lembaga saja, masing-masing kementerian yang terkait harus saling menguatkan.
