Mahfud: Kata Kadrun, Cebong, Kurang Beradab

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD.
Sumber :
  • Ridho Permana

VIVA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Moh. Mahfud MD, berbicara mengenai istilah-istilah yang sering muncul di ruang publik saat ini seperti kampret, cebong, dan juga kadrun. Dia menegaskan istilah itu bukanlah produksi dari pemerintah.

BRIN: Politik Identitas sedang Tidur Pada Pemilu 2024 tapi Bisa Bangkit Lagi

"Begini, kalau istilah-istilah itu kan muncul dari masyarakat, bukan kita, bukan pemerintah yang menciptakan, bukan elite-elite kayak kita," kata Mahfud dalam acara HUT ke-13 tvOne, Senin, 15 Februari 2021.

Mahfud sendiri menegaskan bahwa dirinya tidak pernah pernah berbicara atau mengatakan kata kadrun, cebong.

Nusron Sebut Prabowo-Jokowi Sudah Bersatu: Tapi, Cebong dan Kampret Tak Mau Bersatu

"Coba dilihat saja. Nggak pernah saya," kata Mahfud lagi.

Baca juga: Bela Din, Mahfud MD: Tokoh yang Kritiknya Harus Kita Dengar

Cak Imin: 2024 Tak Boleh Ada Lagi Cebong-Kampret Seperti 2019

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menuturkan bahwa istilah atau kata-kata itu ada di medsos. Para netizen atau warganet saling tuding.

"Hilangkan. Presiden sudah mengatakan hilangkan istilah pengkotak-kotakan begitu. Artinya mari kita hilangkan, ngapain," lanjutnya.

Baginya, kata-kata tersebut tidak memiliki manfaat. Bahkan, mengandung makna yang tidak baik.

"Itu menurut saya agak kurang beradab, kata cebong, kadrun. Saya nggak pernah nyebut istilah itu. Itu ya, saya tidak pernah mengkotakkan istilah itu," ujarnya.

Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo

Ganjar Ingin Pemilu 2024 Bebas dari 'Cebong-Kampret'

Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan setiap masyarakat berhak memilih calon pemimpin berdasarkan referensi masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
23 Januari 2024