Papan Bunga Selamat Aceh Termiskin Padati Depan Kantor Gubernur

Deretan karangan bunga Selamat Aceh Provinsi Termiskin di kantor gubernur
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

VIVA – Papan bunga berjejer di depan kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh pada Rabu, 17 Februari 2021. Karangan bunga itu berisi ucapan "Selamat atas prestasi Aceh yang menjadi provinsi termiskin di Sumatera".

Gubernur di Jepang Mundur Setelah Hina Penjual Sayur dan Peternak Sapi

Pantauan VIVA, papan bunga itu tersebar di sepanjang jalan menuju hingga depan kantor Gubernur Aceh. Papan bunga itu juga mencantumkan nama elemen masyarakat seperti Rakyat Jelata, Awak Becak, Scatter Mania Aceh, Mugee Eungkot dan sebagainya.

Deretan papan bunga itu sempat hendak diamankan oleh petugas Satpol PP namun diadang oleh warga sekitar. Sehingga petugas membubarkan diri dan enggan menyita karangan bunga tersebut.

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis bahwa jumlah penduduk miskin di Aceh mengalami penambahan sebanyak 19 ribu orang pada September 2020.

Sehingga jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh saat ini berjumlah 833,91 ribu orang atau 15,43 persen. Penambahan 19 ribu orang miskin itu juga memperpanjang rekor Aceh menjadi provinsi termiskin di pulau Sumatera.

PAN Lebih Utamakan Kadernya Maju di Pilkada 2024

Ketua Komisi II DPR Aceh yang membidangi perekonomian, Irpannusir mengaku tidak terlalu kaget jika Aceh kembali ke peringkat pertama sebagai provinsi termiskin se-Sumatera.

Sebab, hal itu sudah pernah diingatkan oleh DPR Aceh kepada Pemerintah Aceh untuk memperkuat sektor UMKM di tengah pandemi COVID.

Namun saran dari DPR Aceh itu tidak menjadi rujukan bagi Pemerintah Aceh untuk menghindari jurang kemiskinan. Ia menyebut, Pemerintah Aceh masih terlalu fokus dengan pembangunan infrastruktur fisik yang belum tentu bisa dimanfaatkan oleh warga dua sampai empat tahun ke depan.

Menurut data yang dimilikinya, saat ini jumlah UMKM di Aceh berjumlah 425 ribu. Tapi rata-rata mereka tidak tersentuh bantuan dari Pemerintah di saat pandemi. Apalagi dana yang dikucurkan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) di sektor UMKM amat minim.

“Sektor UMKM lemah sekali. Jumlah UMKM 425 ribu tapi tidak diberdayakan. Jadi bagaimana kita mau mengangkat perekonomian jika yang terus dibangun adalah sarana dan prasarana fisik yang belum tentu ada manfaatnya dalam jangka dua tahun ke depan,” ujar Irpannusir.

Pemerintah kata dia harus merubah pola pikir untuk memperkecil angka kemisikinan di Aceh. Menurut Irpan caranya dengan mengucurkan APBA ke sektor pemberdayaan ekonomi yang langsung menyentuh masyarakat miskin.

“Tidak memberdayakan sektor UMKM dalam penggunaaan APBA maka kemiskinan di Aceh tidak akan pernah bergeser dari peringkat satu,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya