Warga Diminta Waspada DBD oleh Dinkes Minahasa Tenggara

Pengasapan (fogging) di daerah endemis Deman Berdarah Dengue (DBD). (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVA – Warga Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara diminta Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat untuk tetap mewaspadai penyebaran demam berdarah dengue (DBD), khususnya di tengah pandemi COVID-19.

"Kami minta warga mewaspadai DBD di saat pandemi COVID-19 sekalipun saat ini baru ada satu kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Tenggara Helni Ratuliu di Ratahan, Jumat. Menurut dia, meski pihaknya masih disibukkan dengan penanganan COVID-19, namun upaya-upaya pencegahan penyebaran DBD di Minahasa Tenggara terus digalakkan.

"Warga diminta secara bersama mencegah dengan menggalakkan 3M plus, yakni menutup tempat air, menguras bak mandi, dan mengubur atau mendaur ulang sampah, mengingat DBD menyerang tidak mengenal umur," katanya.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan warga yaitu, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat anti nyamuk, penggunaan kelambu.

Selain itu juga upaya yang busa dilakukan warga adalah memelihara ikan pemakan nyamuk, tanaman pengusir nyamuk, pencahayaan dan ventilasi yang baik pada rumah, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah/kamar yang bisa menjadi tempat bersemayam para nyamuk.

“Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD berkembang biak dengan cepat dan menyerang tidak mengenal umur. Cara paling ampuh adalah mencegah nyamuk berkembang biak dengan melakukan 3M plus sebab mencegah lebih baik dari pada mengobati,” katanya.

Selain waspada terhadap DBD seperti di musim hujan saat ini, warga juga diminta terus membudayakan hidup bersih termasuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna memutus rantai penyebaran COVID-19, demikian Helni Ratuliu ??????. (ant)

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024