Jateng Dapat 1,4 Juta Dosis Vaksin untuk Lansia dan Pelayan Publik

Vaksin COVID-19
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan skenario untuk menyambut kedatangan vaksin gelombang II yang dijadwalkan datang Minggu, 21 Februari 2021, hari ini. Untuk gelombang II, Jateng menerima 140.030 vail atau sekitar 1.400.000 dosis vaksin.

Ganjar Beri Sinyal PDIP di Luar Pemerintahan, Gerindra Tetap Ajak Bersama-sama

"Sampai dengan kemarin kita sudah mendapatkan informasi akan datang vaksin untuk pelayan publik sama kelompok lansia," ujar Ganjar saat meninjau persiapan penerimaan vaksin gelombang II di Gudang Dinkes Prov Jateng, Jalan Tambak Aji, Ngaliyan, Kota Semarang Minggu.

Ganjar menambahkan, Jateng dapat 140.030 vail yang mana satu vail berisi 10. Itu artinya ada sekitar 1,4 jutaan.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

"Nanti kita akan coba beberapa kelompok masyarakat seperti pasar. Seperti kemarin pak Presiden melihat di Tanah Abang Jakarta, kita akan coba di Solo. Sehingga nanti harapannya akan lebih banyak," tuturnya.

Saat ini, tambahnya, sedang disiapkan titik pelaksanaan vaksin untuk pelayan publik. Harapannya, dengan titik-titik yang disiapkan tersebut proses vaksinasi pada pelayan publik yang jumlahnya ribuan akan berlangsung cepat.

Petinggi PPP Minta Pimpinan Realistis Segera Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

"Jadi target kita cepat. Harusnya tidak sulit karena datanya sudah ada, lokasinya sedang disiapkan, nanti tinggal kapasitas yang ada kita mau itu dioptimalkan, maka ini soal cerita mekanisme menyusun," ujarnya.

Selain Solo, Kota Semarang juga dipilih untuk pelaksanaan vaksinasi bagi kelompok masyarakat pasar. Pertimbangannya, adalah pusat keramaian dan kegiatan ekonomi.

"Dulu waktu kita rapat di Jakarta di Istana dengan 5 Gubernur, setelah Pak Presiden bicara pasar, kita usulkan juga beberapa kelompok masyarakat yang lain, supir, pedagang keliling terus ada usulan guru, tapi guru kan sudah masuk pelayan publik, tokoh agama termasuk yang ada di pesantren, para pendeta dan sebagainya yang tiap hari ketemu dengan orang itu jadi prioritas," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya