Suhu Udara di Cilacap Terasa Sangat Panas, BMKG: Masih Normal

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh W
Sumber :
  • ANTARA/Sumarwoto

VIVA – Suhu udara di Cilacap dan sekitarnya masih normal meskipun dalam beberapa hari terakhir terasa sangat panas. Hal itu dikemukakan Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.

Kecelakaan KA Rajabasa Tabrak Bus dan Timbulkan Korban Jiwa, KAI Soroti Disiplin Lalu Lintas

"Menurut catatan kami, selama Februari ini sudah 7 kali kejadian suhu udara mencapai 33 derajat Celcius. Kejadiannya tidak terus menerus, tetapi secara acak," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Teguh mengatakan hal itu terkait dengan keluhan masyarakat di Cilacap dan Purwokerto yang merasakan suhu udara sangat panas dalam beberapa hari terakhir.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

Menurut dia, suhu tersebut masih dalam kategori normal, bila dibandingkan dengan rata-rata suhu maksimum absolute (data tahun 1978 sampai dengan 2020) pada bulan Februari berkisar 33,5 derajat Celcius.

"Itu artinya suhu masih di bawah rata-rata maksimum absolute-nya," katanya menjelaskan.

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

Ia mengatakan secara klimatologi, suhu maksimum selama bulan Februari dari tahun 1978 sampai 2020 pernah mencapai 34,5 derajat Celcius, yaitu pada tahun 1996 dan 2013.

Menurut dia, secara klimatologis suhu rata-rata maksimum absolut pada periode Februari dan Maret khususnya di wilayah Cilacap relatif tinggi, tercatat 33,5 derajat Celcius dan 33,3 derajat Celcius,

"Sementara suhu rata-rata maksimum absolut pada bulan April, Mei, dan seterusnya berangsur-angsur menurun. Hal ini berkaitan dengan peredaran semu matahari yang bergerak ke utara mendekati khatulistiwa," katanya. (Ant)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya