Pasien Negatif COVID Masuk Ruangan Positif? RS-Pasien Berbantahan

Pasien yang ternyata negatif COVID-19 di Jambi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Seorang pasien warga Kerinci berobat di rumah sakit Rumah Sakit Umum (RSU) Mayjen H.A.Thalib Kerinci Jambi an dimasukan ke ruangan pasien positif COVID-19. Padahal dari hasil tes, pasien itu negatif COVID-19.

Parto Patrio Dilarikan ke Rumah Sakit

Informasi dihimpun VIVA, pasien diketahui seorang perempuan remaja berumur 15 tahun. Dia disebut punya riwayat sakit sesak napas masuk dibawa ke IGD. Pada saat masuk diruangan IGD H.A Thalib, pasien langsung diambil tindakan rawat dan setelah itu diambil sampel dan dinyatakan negatif COVID-19. 

Tidak sampai di situ, saat pasien dirawat di IGD, pasien dibawa ke ruang zaal anak namun pihak keluarga pasien terkejut ketika mendengar perawat kalau dalam ruangan itu ada pasien COVID-19 sehingga pasien tak boleh keluar. Sementara oksigen di sana menurut keterangan si orangtua disebut habis dan petugas medis tak memberikan penanganan dengan oksigen.

4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Suci Winata Masih Setia

Orangtua kandung yang merasa kesal dengan perawat langsung membawa anaknya lagi ke IGD agar diberikan oksigen karena sudah sesak napas. Video orangtua kandung pasien itu menggendong anaknya ke IGD pun langsung viral di media sosial.

Terkait informasi itu, pihak Manajemen RSUD Mayjen H. A.Thalib Kerinci mengatakan terkait beredarnya video orangtua kandung menggendong anak kandung dan tidak ditangani oleh perawat adalah tidak benar. Pihak RS juga membantah bahwa ada pasien dikatakan COVID-19 serta membantah kalau oksigen mereka habis. 

Tantrum Anak Bukan Hal Seram! Ini Rahasia Mengatasinya dengan Bijak

"Sebenarnya ingin melakukan screening ulang dan mengisi data pasien sebagai rawat inap dan terkait perawat mengatakan tidak ada oksigen tidak benar karena oksigen rumah sakit ada dan terlihat dari rekaman CCTV ada oksigen,"ujar Direktur Rumah Sakit, dr. H. Iwan Suwindra, Sp.B.

Terpisah, Darmadi yang merupakan ayah pasien saat dikonfirmasi membantah atas keterangan pihak rumah sakit. Ia menyampaikan, pihak keluarga pasien tidak ada mengeluh atas penanganan IGD namun ia hanya mengeluhkan atas tindakan perawat yang mengatakan jangan keluar ruangan karena ada pasien COVID-19. 

"Saya mengatakan penanganan anak saya di IGD sangat baik namun sampai di ruangan rawat inap dibilang ada pasien COVID-19 dan jangan keluar ruangan. Di situlah kami terkejut dan merasa sedih padahal anak saya negatif hasil tesnya," kata Darmadi pada Rabu, 24 Februari 2021.

Dia mengatakan saat pasien MT diruangan zaal anak tidak ada penanganan diberikan termasuk tak ada oksigen sampai menunggu ber jam-jam. Akhirnya keluarga menggendong anaknya balik ke UGD karena sesak napas tidak ditangani pihak RS. 

"Anak saya hanya diberi penanganan infus saja namun oksigen tidak ada. Sampai saat saya mengatakan kepada perawat kenapa tidak dikasih oksigen dan perawat mengatakan oksigen habis sehingga saya sebagai orangtua kandung memutuskan untuk menggendongnya ke UGD lagi. Karena anak saya sesak napas sampai menunggu berjam-jam di ruang zaal anak yang tidak ada penanganan baik dari perawat. Jadi atas keterangan pihak rumah sakit kami membantahnya dan saya tidak ada mengarangnya serta saya tidak mau minta maaf karena tidak bersalah," kata orangtua pasien.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya