Max Sopacua: SBY Turun Gunung Bukti AHY Tak Mampu Urus Partai

Politikus Senior Partai Demokrat, Max Sopacua
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA – Politikus Senior Partai Demokrat, Max Sopacua menilai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY terlalu berlebihan dalam merespons permasalahan yang ada di Partai. 

SBY Absen di Acara Open House Jokowi, AHY Ungkap Alasannya

Selain itu, Max juga menyebut turun gunungnya SBY justru semakin memperlihatkan ketidakmampuan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono untuk mengatasi permasalahan Partai.

"Saya nggak nyangka bahwa SBY turun tangan biasanya kan Ketua Umum, jadi memang prediksi beberapa orang yang terakhir-terakhir ini mengenai masalah ketidakmampuan AHY menangani masalah yang ada di partai ternyata benar. Sehingga ayahnya yang sebenarnya sudah ditaruh di Majelis Tinggi itu turun tangan seolah yang jadi ketuanya adalah Pak SBY," kata Max saat dihubungi VIVA, Kamis 25 Februari 2021.

Prabowo Minta Demokrat Siapkan Kader Masuk Kabinet, AHY: Ini yang Kami Tunggu 9 Tahun

Max mengatakan, semestinya SBY tak perlu sampai turun gunung mengatasi hal ini. Max juga mengaku pernah duduk di kursi Majelis Tinggi Partai sehingga dia tahu sejauh mana tugas seorang Majelis Tinggi Partai.

"Duduk di majelis tinggi pernah saya satu periode bersama beberapa teman, kita tahu apa yang harus digarap majelis tinggi itu," ujarnya.

Di Depan AHY, Heru Budi Curhat Beratnya Pimpin Jakarta

Jika permasalahan ini SBY harus turun tangan, justru Ketidakmampuan AHY sebagai Ketua Umum semakin terlihat. 

"Bagaimana penilaian AHY sebagai ketua umum yang posisinya diambil alih oleh ayahnya sendiri untuk menyampaikan hal-hal ya saya kira yang hal hal seperti begitu ya harusnya Pak AHY aja. Cukuplah AHY aja," ujarnya.

Menurut Max, AHY secara kemampuan semestinya bisa menyampaikan hal semacam itu. Tetapi dalam hal ini terlihat SBY tak percaya dengan kemampuan AHY sehingga SBY harus turun tangan sendiri. 

"Kalau saya jadi AHY saya tersinggung, kok porsi saya diambil sama Bapak. Biarkan saya yang mengatasi. Dia (AHY) bisa menyurati Jokowi, dia bisa mengatasi itu, dia bisa menyebut kudeta, menyebut nama Moeldoko kok. Tapi yang begini kenapa Bapaknya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya