Salah Satu Terduga Teroris di Malang Seorang Guru

Lokasi penangkapan terduga teroris di Kabupaten Malang, Jatim.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya (Malang)

VIVA – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan kegiatan operasi penindakan terhadap terduga teroris, dengan mengamankan sejumlah orang di wilayah Provinsi Jawa Timur. Salah satunya, berinisial AYR, warga Perum Bumi Mondoroko Raya, Kabupaten Malang

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Ketua RT RT 02/RW14 Perum Bumi Mondoroko Raya, Heran Subagio mengatakan, penggerebakan terduga teroris dilakukan setelah Salat Jumat, 26 Februari 2021. Saat itu dia sedang bekerja di kantor. Hanya saja dia mendapat laporan dari warga tentang keberadaan Densus 88 di lingkungan mereka. Pukul 17.00 WIB saat dia pulang kerja penggerebekan sudah berakhir. 

"Dibilang penggerebekan saya baru dapat kabar banyak polisi, saya saat itu masih bekerja. Saya pulang jam 17.00 WIB sudah sepi. Saya tidak punya banyak data karena cuma dapat informasi warga kami satu orang dibawa polisi," kata Heran, Sabtu, 27 Februari 2021. 

Densus 88 Polri Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng

Heran menjelaskan, terduga teroris AYR merupakan warga yang ramah. Dia bahkan tercatat sebagai mantan ketua RT setempat sebelum digantikan oleh Heran. Saat ini AYR tercatat sebagai pengurus RT. AYR tinggal di perumahan itu sejak awal tahun 2000-an.

"Keseharian tidak masalah beliau bukan orang eksklusif beliau mantan ketua RT. Kami semua tidak ada kecurigaan, indikasi mengarah ke terduga teroris," ujar Heran. 

Dorong TNI Tindak Tegas OPM, Bamsoet: Negara Tidak akan Kalah dengan Kelompok Separatis

Heran mengungkapkan, pekerjaan AYR dan istri adalah guru. Namun dia tidak merinci pasangan suami istri ini mengajar di sekolah mana. Selain menjadi guru di sekolah, pasangan suami istri ini membuka kursus bimbingan belajar di rumahnya. Sehingga warga heran saat tim Densus 88 datang menangkap AYR.

"Istrinya juga tidak eksklusif dia punya bimbingan belajar di rumahnya. Dia guru suami dan istri semuanya guru saya tidak tahu sekolahnya dimana. Saat penggerebekan semua warga disuruh masuk rumah," tutur Heran.

Di rumah, AYR tinggal bersama istri dan 4 anaknya. Setelah penggerebekan ini, warga dan pengurus RT mendatangi rumah terduga teroris untuk memberikan motivasi kepada keluarga AYR. Mereka mencoba menenangkan istri AYR sembari memberikan semangat agar tetap tenang.

"Istri saya mencoba mengkomunikasikan dengan istri terduga bagaimana pun kita harus menenangkan bahwa beliau adalah warga kita. Ibu-ibu pengurus RT sudah saya suruh ke sana mengucapkan simpati kami," kata Heran. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya