Hanura: Kerumuman Sambut Jokowi Tak Separah Habib Rizieq

Habib Rizieq Shihab menyapa massa pendukung saat meninggalkan bandara
Sumber :
  • Instagram @nia.s66

VIVA – Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mengatakan 
sambutan luar biasa dari massa saat Presiden Jokowi tiba daerah Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai wajar. Selain Jokowi adalah Presiden, sebagian besar warga NTT memilih Jokowi -Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019.

Bahlil Bocorkan Isi Pembicaraan Jokowi dan Tony Blair: Energi Baru hingga IKN

"Seorang presiden yang dicintai oleh rakyatnya, pasti akan ditunggu kehadiran dengan sangat antusias dalam kondisi apapun. Sehingga tidak bisa seenaknya menyalahkan Pak Jokowi yang begitu dicintai oleh rakyat NTT," kata Inas, Minggu 28 Februari 2021.

Inas menambahkan, Jokowi selalu ingin dekat dengan rakyatnya. Hal itu terlihat saat Jokowi menyapa warga melalui jendela mobil.

Menko Luhut Siap Beri Insentif ke Apple Agar Mau Berinvestasi di RI

"Wajar saja jika beliau selalu senang dan bersemangat untuk bertemu dengan rakyatnya," ujarnya.

Inas mengatakan, kerumunan massa saat menyambut Jokowi tidak merugikan masyarakat lainnya. Berbeda dengan saat massa menyambut kedatangan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, beberapa waktu lalu. 

Respons Keraguan Pentolan Projo, Gibran Optimis Peluang Jokowi-Megawati Bertemu

"Peristiwa kerumunan di NTT ini sebenarnya tidak separah kerumunan ketika  Habib Rizieq Shihab dijemput oleh pendukungnya di Bandara Soetta. Rizieq Shihab sempat berorasi dari atas mobil yang terbuka kapnya, tapi ternyata juga tidak diproses oleh kepolisian," kata Inas.

Meski demikian, Inas berharap peristiwa seperti di NTT tidak terulang. Protokoler dan Paspampres perlu meninjau kembali SOP dalam mengatur kunjungan kerja Presiden. 

"Karena kegiatan tersebut akan terus berkesinambungan," pungkas Inas.

Hal senada disampaikan sosiolog Universitas Nasional Sigit Rohadi. "Respons masyarakat terhadap Presiden pasti antusias, apalagi di Indonesia Timur," ujar Sigit.

Sigit menilai ada kelemahan pengamanan di tingkat daerah, sehingga warga bisa berkerumunan. Namun, dia menilai kerumunan di NTT dan kerumunan saat Rizieq Shihab menikahkan anaknya berbeda.

"Karena Presiden tidak aktif seperti mengundang atau sejenisnya, tapi tetap saja menimbulkan sinisme sebagian masyarakat," ujar Sigit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya