- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah sebagai tersangka dalam dugaan gratifikasi atau menerima suap dalam pengerjaan sebuah proyek infrastruktur di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Selain itu tersangka lainnya adalah Edy Rahmat yang merupakan Sekretaris Dinas Perangkat Uji Tanah Rawa (PUTR) Provinsi Sulawesi Selatan serta Agung Sucipto, seorang pengusaha.
Tiga tersangka itu sebelumnya dicokok KPK di beberapa lokasi berbeda di Kota Makassar dalam operasi tangkap tangan (OTT).
Pascapenetapan tersangka terhadap Nurdin Abdullah, keluarga besarnya datang ke Jakarta dan menyatakan memberikan dukungan penuh terhadap Nurdin.
Veronika Moniaga selaku juru bicara Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) memastikan keluarga besar Nurdin Abdullah saat ini berada di Jakarta.
"Mereka di Jakarta memberi dukungan untuk bapak," ujar Veronika kepada VIVA, Minggu, 28 Februari 2021.
Kendati demikian, Vero sapaan mantan jurnalis televisi tersebut mengaku belum bisa berkomunikasi langsung dengan pihak keluarga pascapenetapan tersangka.
"Keluarga belum dapat saya kontak untuk itu," tuturnya.
Penetapan tersangka Gubernur Sulawesi Selatan yang pengumuman rilis kasusnya diadakan KPK pada Minggu dini hari membuat geger warga Sulawesi Selatan.
Obrolan di sejumlah grup WhatsApp dan media sosial kalangan masyarakat Sulawesi Selatan semuanya hampir seputar Nurdin Abdullah, yang juga merupakan mantan Bupati Bantaeng dua periode tersebut.
Kejagung Bantah Kabar Pembukaan Blokir Rekening Harvey Moeis
Rekening Harvey Moeis tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk 2015-2022, dipastikan masih diblokir
