- Anadolu Agen
VIVA – Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan pasien sembuh dari COVID-19 kembali bertambah 87 orang, sehingga orang dinyatakan sehat dari virus corona itu menjadi 6.597 jiwa.
"Alhamdulillah, hari ii 87 orang pasien sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya, karena dinyatakan sehat dari COVID-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan update kasus pada Minggu (28/2) malam, pasien dinyatakan selesai isolasi atau sehat dari Covid-19 sebanyak 6.597 orang (bertambah 87) tersebar di Kota Pangkalpinang 33, Kabupaten Bangka 30, Bangka Tengah 14 dan Belitung Timur 10 orang.
"Dengan 87 orang hari ini yang selesai menjalani isolasi, maka persentase tingkat orang yang dinyatakan sehat dari Covid-19 naik 89,79 persen dibandingkan dengan hari sebelumnya," katanya.
Ia menambahkan kumulatif pasien meninggal karena Covid-19 sebanyak 111 orang, dalam isolasi/perawatan 639 (bertambah 47 - berkurang 87), kumulatif kasus konfirmasi 7.347 (bertambah 47) dengan sebaran Pangkalpinang 2.737 (bertambah 14).
Kumulatif kasus COVID-19 di Bangka 2.049 orang (bertambah 7), Bangka Tengah 1.153 (bertambah 7), Bangka Barat 340 (bertambah 17), Bangka Selatan 330 (bertambah 2), Belitung 446 dan Belitung Timur 292 orang.
"Penambahan kasus ini, karena tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan masih rendah," ujarnya.
Untuk itu, mari kita tingkatkan kedisiplinan dalam mematuhi Protokol Kesehatan. Pastikan bahwa dalam setiap kesempatan kita selalu disiplin dalam menerapkan Trilogi Protokol Kesehatan Covid-19 yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan sebisa mungkin menghindari kerumunan/keramaian, dan mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer (3M).
"Ayo kita selalu ingat pesan ibu yaitu "maskermu melindungi aku, maskerku melindungi kamu. Mari saling melindungi (ant)
Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu
Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.
