Polri: 12 Terduga Teroris di Jawa Timur Sudah Siapkan Aksi Amaliah

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Ahmad Farhan Faris

VIVA – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, 12 orang terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di wilayah Jawa Timur, berencana akan melakukan amaliah. Namun, rencana itu berhasil dicegah oleh Densus 88 Polri.

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

“Mereka telah berencana melakukan amaliah dan rencana amaliah dilakukan upaya pencegahan oleh Densus. Bentuk dan sasaran amaliahnya apa, akan didalami lagi oleh Densus,” kata Rusdi di Mabes Polri, Senin, 1 Maret 2021.

Menurut dia, 12 orang terduga teroris inisial UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS dan MI, merupakan kelompok JAD (Jamaah Ansharut Daulah). Densus 88 masih mendalami apakah ada keterkaitan dengan kelompok Upik Lawanga alias Taufik Bulaga.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

“Kalau kita mendalami lagi, kelompok ini pun ada keterkaitannya dengan Upik Lawanga. Semua jamaah Islamiyah, tentunya mereka saling terkoneksi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya,” ujarnya.

Termasuk, kata dia, soal pendanaan juga mereka didukung dari iuran anggota masing-masing yakni dipotong setiap gajinya untuk disumbangkan kepada organisasi sebesar 5 persen dari pendapatan.

Ternyata Syarat Usia Minimal Punya SIM Tidak Semuanya 17 Tahun, Cek Aturannya

“Ini salah satu dana yang digunakan oleh JI untuk tetap menjaga eksistensi daripada organisasi. Tentu juga dengan upaya lain, dana itu, kemarin kasus kotak amal bermasalah,” ujarnya.

Oleh karena itu, Rusdi mengatakan Polri membutuhkan peran serta dari seluruh pihak terutama masyarakat untuk sama-sama mempersempit ruang gerak jaringan terorisme.  Menurut dia, peran masyarakat menjadi sistem peringatan dini sosial terhadap potensi aksi terorisme di Tanah air.

“Untuk aktivitas terorisme ini tidak hanya dapat diselesaikan oleh Polri maupun instansi yang lain, tapi Polri sangat melihat bahwa peran serta masyarakat menjadi sesuatu yang penting penanganan aksi terorisme di tanah air,” ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya