USU Kuliah Tatap Muka September 2021, Begini Persiapan Ketatnya

Rektor USU Dr Muryanto Amin
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) rencanakan akan mengaktifkan belajar dan perkuliahan tatap muka pada semester genap tahun 2021. Untuk itu Universitas Sumatera Utara (USU) tengah mempersiapkan kebijakan kuliah tatap muka tersebut.

Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan

"Tatap muka direncanakan bulan 9 (September 2021).? Kebijakan ini masih kita pertimbangan secara matang-matang," kata Rektor USU Dr Muryanto Amin kepada wartawan di Kampus USU, Medan, Sumatera Utara pada Selasa 2 Maret 2021.

Muryanto menjelaskan sebelum dilaksanakan kembali kuliah tatap muka maka direncanakan 1600 dosen dan tenaga pendidikan di USU sudah mendapatkan vaksin COVID-19. Diketahui total ada 2000-an dosen dan tenaga pendidik. 

Waktu Pendaftaran Mahasiswa Baru Institut Teknologi PLN Tahun 2024/2025 Diperpanjang

"Jadi maksimal 1 ruang dibolehkan 20 orang. Kemudian membentuk petugas COVID-19. Kita siapkan fasilitas protokol kesehatan. Yang penting semua dosen harus divaksin," kata Muryanto.

Muryanto mengaku sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Sumut rencana melakukan vaksin terhadap dosen dan tenaga pendidikan di USU.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

"Bulan 3 atau bulan 4. Itu saya dapat kabar dari Satgas COVID-19," ungkap Muryanto.

Muryanto mengatakan untuk perkuliahan tatap muka ini maka harus mengambil kebijakan secara matang dan hati-hati. Jangan sampai kuliah tatap muka menjadi klaster baru dan menjadi pemberitaan media sehingga menimbulkan dampak negatif.

"Kebijakan ini masih kita pertimbangan secara matang-matang. Memang tidak bisa menggantikan belajar tatap muka. Tapi daring banyak memberikan proses belajar baru kepada mahasiswa. Meski kelemahannya secara emosional antara dosen dan mahasiswa tidak terjalin," tutur Muryanto.

Muryanto juga menceritakan keluhan orangtua mahasiswa yang anaknya menjalani perkuliahan secara daring apalagi mahasiswa tersebut menjadi tidak tahu kampus dan kelas kuliahnya dimana hingga saat ini.

"Ada mahasiswa yang belum tahu kampusnya. Ada orang tua berbicara sama saya. Anak saya masuk di USU tapi tidak tahu kampusnya. Secara psikologis ya terganggu secara emosional," kata dia lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya