100 Orang Pernah Terpapar COVID, Kampanye Santri Bermasker Digalakkan

Kepala Polresta Malang Kota Komisaris Besar Polisi Leonardus Simarmata dalam program santri bermasker di Pesantren Pendidikan Al-Quran Darul Hidayah, Kota Malang.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Polresta Malang Kota, terus menggencarkan gerakan santri bermasker. Salah satu pondok pesantren yang dilibatkan adalah Bahrul Maghfiroh, Kota Malang. Sebab, selama pandemi COVID-19 tercatat 100 santri sempat terpapar virus Corona. Kini berhasil sembuh.

Langkah PBNU Persiapkan Santri Sukses Masuk PTN Favorit

Kapolresta Malang Kota Komisaris Besar Polisi Leonardus Simarmata mengatakan, ada 50 ribu masker yang mereka siapkan untuk dibagikan ke pondok pesantren. Tujuan utamanya adalah melakukan mitigasi sedini mungkin penyebaran COVID-19. Sekaligus menjadikan santri sebagai role model atau panutan bermasker. 

"Karena kita akan terus mendatangi beberapa ponpes lagi. Karena kita punya target 50 ribu masker yang akan kita bagikan. Kami sepakat dengan pimpinan ponpes, bersama dengan kepala sekolah ponpes bahwa ini akan terus digelorakan di wajibkan kepada para santri," kata Leonardus, Selasa, 2 Maret 2021. 

Pentingnya Akses Air Bersih dalam Menyempurnakan Ibadah

Baca juga: Lagi, Densus 88 Tangkap 8 Terduga Teroris di Jawa Timur

Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh, Kiai Haji Mohammad Bisri mengatakan, ponpes sebagai tempat tertutup seperti tempat isolasi saja bisa ditembus oleh COVID-19. Pada awal pandemi, mereka berusaha keras menghadang penyebaran COVID-19 agar tidak sampai ke ponpes mereka. Protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, termasuk keluarga dilarang masuk ke ponpes. 

Backpacker ke 20 Negara, Siswa IDN Si Jago IT Berbagi Ilmu kepada Mahasiswa di Arab Saudi

"Ini sudah diisolasi, tapi kok masih kena, ternyata ada orangtua yang tidak bisa dicegah datang, kadang ada anak yang dibawa pulang. Berawal satu anak pulang ke rumah dan kembali ternyata terkonfirmasi positif akhirnya menular hingga 100 santri," tutur Bisri.

Bisri mengungkapkan, selama pandemi santri dilarang pulang. Tetapi rupanya ada yang membandel. Setelah 100 santri terpapar COVID-19 mereka akhirnya melarang keras orangtua menjenguk para santri. Meski diprotes, ponpes berdalih semua demi kesehatan dan keselamatan santri dan keluarga besar Ponpes Bahrul Maghfiroh. 

"Setelah 100 santri terkonfirmasi positif, segera kami treatment, kami minta rutin berjemur, kami isolasi sendiri, allhamdulilah sampai sembuh. Sekarang orangtua tidak boleh masuk, walaupun protes belum boleh lah sampai sekarang," kata Bisri.

Kiai Bisri menyebut gerakan santri bermasker adalah gerakan fundamental yang harus dijalankan. Apalagi protokol kesehatan pencegahan COVID-19 menjadi hal wajib yang diterapkan di ponpes. Setelah dijadikan role model santri bermasker mereka meminta para santri memberi contoh teladan kepada masyarakat sekitar.

"Saya kira ini sangat bagus dan fundamental, pilihan dari program kepolisian tentang santri bermasker adalah tepat karena dari berbagai penelitian pun paling bagus pencegahan adalah memakai masker. Sehingga saya senang kalau pondok ini dijadikan sebagai role model untuk masker," ujar Kiai Bisri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya