Setahun COVID-19 di Indonesia, 838 Orang di Sumut Meninggal Dunia

Ilustrasi pemakaman jenazah positif COVID-19
Sumber :
  • VLIX.id/Purna Karyanto

VIVA – Sudah setahun, Indonesia dilanda pandemi COVID-19. Kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo, pada 2 Maret 2020 lalu. Hari itu, mantan gubernur DKI tersebut menyampaikan, ada dua orang warga negara Indonesia terkonfirmasi positif virus corona.

Petugas Keamanan KAI Bandara Medan Temukan Uang Puluhan Juta Milik Penumpang

Hari ini, Selasa 2 Maret 2021. Tanah air tengah berusaha melepaskan diri wabah virus corona. Untuk di Sumatera Utara, berdasarkan Satgas COVID-19 Sumut, tercatat 838 orang meninggal dunia akibat virus corona itu.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, hingga hari ini, tercatat kasus konfirmasi COVID-19, sudah 24.600 di Sumut. Untuk penekanan penyebaran virus corona, Pemerintah Provinsi Sumut melakukan sosialisasi pencegahan hingga melaksanakan program vaksinasi.

Dugaan Korupsi Rp 8 Miliar, Kejari Medan Tahan Eks Dirut RSUP Adam Malik

"Pertambahan kasus tiap hari terus naik bahkan pernah satu hari terjadi 200 kasus. Dan yang meninggal setiap hari ada. Saat ini sudah 838 (orang) kasus meninggal di Sumut dan 21.314 yang sembuh. Selama satu tahun ini setiap hari belum ada kasus menurun,” ujar Aris kepada wartawan di Medan, Selasa, 2 Maret 2021.

Kemudian, Aris mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan spesimen warga untuk memutus persebaran penularan COVID-19. Tercatat, selama satu tahun ini sudah ada 340.000 warga Sumut dilakukan pemeriksaan spesimen dengan rata-rata per hari ada 1.000 hingga 2.000 orang. 

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

“Spesimen rata-rata per hari seribu hingga 2 ribu yang kita ambil dan pemeriksaan di seluruh laboratorium di wilayah Sumut. Sampai saat ini ada 340 ribu saat ini total spesimen yang kita periksa,” kata Aris.

Saat ini Sumut berada di peringkat 12 dari 34 provinsi yang ditemukan kasus COVID-19. Aris mengatakan, warga Sumut dinilai masih rendah akan kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 untuk aktivitas sehari-hari.

“Masyarakat kita masih lupa bahwa pandemi ini masih ada. Tapi, kadang-kadang masyarakat kita sudah sampai titik jenuh. Tapi, lupa bahwa pandemi ini belum berakhir. Karena prokes yang ketat dicanangkan tim satgas COVID -19 masih diabaikan,” kata Aris.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya