Menkes: Juni, 20 Persen Masyarakat Sudah Divaksin COVID-19

Menkes RI Budi Gunadi Sadikin di Pasar Tanah Abang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Willibrodus

VIVA – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat diminta bersabar untuk proses vaksinasi secara menyeluruh. Sebab, stok vaksin menjadi rebutan dunia internasional. 

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

"Vaksin ini menjadi rebutan di seluruh dunia. Banyak negara belum bisa mendapatkan vaksinnya, termasuk beberapa negara maju baru mulai beberapa di Asia. Jadi Indonesia ini bersyukur kita bisa dapat, karena masih menajdi rebutan di seluruh dunia," ujar Budi Gunadi Sadikin saat meninjau vaksinasi di Gedung MUI Pusat, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Maret 2021.  

Dia menyebutkan persaingan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 termasuk berat karena semua negara di dunia membutuhkannya. Beberapa negara maju di Asia bahkan baru mulai melaksanakan vaksinasi perdana beberapa hari ini. 

Sosok Helena Lim, ‘Crazy Rich’ PIK Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Indonesia termasuk cepat dalam melaksanakan vaksinasi dan mendapat keberuntungan karena mendapatkan jatah vaksin banyak.

"Dari total 7,8 miliar populasi manusia di bumi, sebanyak 70 persennya atau sekitar 5,5 miliar jiwa butuh 11 miliar vaksin agar mendapatkan herd immunity, maka proses vaksinasi bertahap dan butuh waktu," ujarnya.

Sering Dialami Anak-Anak dan Mudah Menular, Apa yang Perlu Dilakukan Untuk Cegah Gondongan?

Namun dia memberi harapan bahwa pada bulan Juli nanti sebagian masyarakat akan sudah bisa divaksin. "Memang bertahap ini vaksinasinya, jadi bapak dan ibu mohon bersabar, sampai Juni mungkin 20 persen penduduk yang bisa divaksin, kita berusaha mendapatkan vaksin sebanyak-banyaknya, sisanya pada Juli insya Allah bisa sebagian rakyat divaksin," ujarnya.

Lebih lanjut, kata dia,  agar herd immunity di Indonesia tercapai, dia mengatakan, maka harus ada 70 persen masyarakat usia 18 tahun ke atas yang divaksin. Dia menargetkan vaksinasi Indonesia untuk setidaknya 181 juta penduduk Indonesia. 

Hal seperti ini perlu dipahami karena vaksin bukan hanya untuk individu, melainkan untuk kelompok.

"Vaksin bukan hanya melindungi kita, melainkan melindungi saudara kita, tetangga kita, seluruh orang Indonesia, karena percuma kalau cuma 50 persen. Vaksin bukan hanya untuk kepentingan individu, melainkan ini sesuatu yang benar-benar bermanfaat untuk orang yang lebih lemah, orang-orang tua, komorbid, yang mungkin tidak bisa divaksin, kita bisa bantu melindungi mereka," katanya. 

Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada MUI karena mau menunjukkan kepada masyarakat kemauan divaksin. "Karena tetap, yang harus divaksin, harus mencapai 70 persen dari populasi kita di atas 18 tahun, kita targetkan 181 juta penduduk kita," ungkapnya. 

Photo :
  • mui.or.id

Sementara itu, Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan, mengatakan, hari ini MUI melaksanakan vaksinasi perdana untuk jajaran dewan pimpinan harian dan pengurus. Vaksinasi diikuti 500 peserta yang terbagi ke dalam beberapa gelombang. Vaksinasi dilaksanakan di parkiran Gedung MUI Pusat.

"Setelah ini kita akan mensosialisasikan kepada tokoh MUI seluruh indonesia dari 34 provinsi, yang kedua seperti kita ketahui bahwa vaksin adalah ikhtiar memutus rantai COVID-19 yang insya Allah kita berdoa bertawakkal kepada Allah SWT semoga COVID-19 lekas sirna," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya