Gunung Sinabung Kembali Erupsi‎, Guguran Awan Panas Tak Teramati

Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo (ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dilaporkan kembali menunjukkan aktivitas erupsi pada Rabu pagi, 3 Maret 2021. Namun, guguran awan panas tidak teramati karena kondisi puncak gunung vulkanik itu tertutup kabut tebal.

Status Gunung Ruang Turun Jadi Siaga, Bandara Sam Ratulangi di Manado Kembali Beroperasi

?Berdasarkan informasi dari petugas Pos Pantau Gunung Sinabung, erupsi terjadi pada pukul 08.52 WIB. Sedangkan saat terjadi erupsi arah angin ke bagian barat.

"Erupsi ini terekam dengan amplitudo 120 mm dengan durasi selama 332 detik dengan embusan angin ke arah Barat," kata Petugas Pengamatan Gunung Api Sinabung Armen Putra.

Aktivitas Gunung Ruang Mereda, Operasional Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal

Baca: Debu Vulkanik Erupsi Gunung Sinabung Sampai ke Aceh

Sebelumnya tercatat sudah 13 kali terjadi erupsi pada Gunung Sinabung pada Selasa pagi,? 2 Maret 2021. Awan panas terjadi sebanyak 13 kali dengan tinggi kolom abu setinggi 5 kilometer. Jarak luncur awan panas 5 kilometer.

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

Armen menjelaskan bahwa aktivitas luncuran awan panas masih berlangsung saat ini. Namun, luncuran berskala kecil.? Sedangkan arah angin mengarah ke barat dan barat daya. 

Gunung Sinabung masih berada pada status level III atau siaga. Masyarakat atau wisatawan yang sedang berwisata pada liburan tahu baru Imlek 2021 di Kabupaten Karo untuk selalu waspada.
?
"Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara," kata Armen. 

Jika terjadi hujan abu, Armen mengimbau masyarakat untuk memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

"Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya