Pemerintah Tanah Datar Izinkan Kuliah Tatap Muka di IAIN Batusangkar

Ilustrasi Kuliah
Sumber :
  • Kuliah

VIVA – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mengizinkan kegiatan perkuliahan secara tatap muka di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar dengan syarat harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

8 Tips Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat

Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar, Ahad, mengatakan kebijakan itu diambil setelah aparaturnya meninjau langsung kesiapan di kampus itu sehari sebelumnya.

"Saya minta tolong ikuti protokol kesehatan dengan ketat, kita tidak boleh takut hadapi COVID-19 tapi jangan anggap remeh; yang penting jangan sampai ada klaster baru gara-gara kampus dibuka kembali," kata Eka.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Ia mengatakan agar tidak menjadi klaster baru, sebelum perkuliahan tatap muka dimulai pihak kampus harus mempersiapkan segala fasilitas untuk mengikuti standar protokol kesehatan.

Di antaranya isi setiap kelas hanya boleh 50 persen dari kapasitas biasanya, di setiap pintu masuk harus disediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer, seluruh dosen dan mahasiswa harus memakai masker di dalam maupun di luar kelas.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Selain itu seluruh dosen dan pegawai kampus harus sudah menjalani tes usap dengan hasilnya negatif.

Ia mengatakan dengan diberikan izin kepada IAIN untuk kuliah tatap muka juga turut menggerakkan kembali ekonomi masyarakat, seperti ojek, pedagang, kos-kosan, dan lain-lain.

Wakil Rektor I IAIN Batusangkar Dr. Ridwal Trisoni mengatakan sebelum memutuskan memulai perkuliahan secara tatap muka pihaknya sudah mempersiapkan segala fasilitas untuk mengikuti standar protokol kesehatan.

Perkuliahan tatap muka hanya dilakukan untuk mahasiswa semester II dan hanya diikuti 25 persen dari jumlah mahasiswa, artinya dalam satu mata kuliah mahasiswa hanya masuk empat kali pertemuan.

Jadi setiap hari kampus itu hanya akan didatangi 300 orang secara bergantian sehingga tidak akan menimbulkan kerumunan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya