Ali Ngabalin Beri Selamat Moeldoko Jadi Ketum Demokrat Versi KLB Sumut

Ali Mochtar Ngabalin.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Tenaga ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin menegaskan langkah Kepala Staf Presiden Moeldoko yang bersedia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa Deli Serdang merupakan keputusan Pribadi. Tidak ada kaitannya dengan posisi Moeldoko sebagai KSP sebab hal tersebut saja tidak pernah dibicarakan oleh Moeldoko kepada Ali.

Jokowi Bertemu Tim Cook Hari Ini, Menperin: Ada Kebijakan yang Kita Keluarkan untuk Apple

Ali meyakini dalam mengambil keputusan ini, Moeldoko telah melakukan sejumlah pertimbangan yang matang. Tidak mungkin seoramg Moeldoko mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang serius.

"Dua hal yang penting saya sampaikan supaya menjadi informasi yang penting bagi kepentingan publik yang pertama sikap dan keputusan diambil Moeldoko ketika didatangi kemudian diminta menjadi ketua umum partai Demokrat dalam KLB kemarin itu adalah keputusannya tidak mungkin dan mustahil kalau beliau tidak memberikan pertimbangan yang sangat serius," kata Ngabalin, dalam program Apa Kabar Indonesia Malam, Minggu 7 Maret 2021

Kirim Surat Amicus Curiae ke MK, Megawati Singgung Etika Presiden Jokowi

Menurut Ali, Moeldoko sosok yang pandai menempatkan diri, yakni saat berada di Kantor Staf Presiden, Mantan Panglima TNI itu tak pernah membicarakan persoalan Pribadinya termasuk organisasi yang dipimpinnya.

"Karena jujur saya mau katakan dan ini saya sampaikan bahwa kami tidak pernah membahas dan membicarakan tentang masalah Partai Demokrat di kantor staf presiden. Begitu juga beliau juga beliau tidak pernah membicarakan kepada kami mengenai organisasi HKTI sangat proporsional Pak Moeldoko itu meletakkan posisinya," katanya. 

PDIP: Serangan Iran ke Israel Dikhawatirkan Perburuk Perekonomian Indonesia

Moeldoko, menurut Ngabalin, dapat memisahkan kepentingan pribadi dengan pekerjaannya. "(Moeldoko) mampu menempatkan mana tugas-tugas yang harus dilakukan terkait dengan memback up kebijakan Bapak Presiden di kantor staf presiden dan mana urusan beliau yang tidak mengajak kami bicara," ujarnya.

Meski saat ini status hukumnya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat KLB Sumut masih belum jelas, Ngabalin tetap memberikan apresiasi kepada Moeldoko. Moeldoko telah diberi amanah untuk memimpin Partai.

"Itu sebabnya saya memberikan apresiasi kepada beliau dan saya kira sah sah saja kalau kemarin begitu beliau secara aklamasi dipilih kemudian sayapun sebagai kawan sahabat dan anak buah saya harus memberikan apresiasi dan selamat atas amanat dan tanggung jawab yang diberikan kepada Pak Moeldoko," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya