Keluarga Korban Penembakan Oknum TNI di Timika Tuntut Rp5 Miliar

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob dan Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya berdialog dengan warga menyusul insiden penembakan oleh oknum aparat TNI pada Senin, 8 Maret 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Silvester Bewermbo, ayah dari Andreas Bewermbo, korban penembakan oleh oknum aparat TNI di jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako, tepatnya di depan Depo Jober Pertamina pada Minggu malam pekan lalu, menuntut uang ganti rugi sebesar Rp5 miliar.

Tersangka Penembakan di Bandara Kuala Lumpur Coba Kabur dari Malaysia dengan Identitas Palsu

"Penembakan terhadap anak saya itu tidak sesuai prosedur. Saya minta ganti rugi Rp5 miliar," kata Silivester saat menyampaikan aspirasi kepada Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob dan Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya, Senin, 8 Maret 2021.

Silvester mengaku sudah puluhan tahun bermukim di kawasan Pelabuhan Pomako, Timika, meski dia merupakan penduduk migran dari Kabupaten Asmat yang sehari-hari bekerja sebagai Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Nusantara Pomako-Timika.

Seorang Pendeta Ditikam saat Sedang Pimpin Upacara Ibadah di Sebuah Gereja

Menurut dia, Andreas, putranya, sama sekali tidak memiliki sangkut paut dengan persoalan sebelumnya, yaitu antara lima orang supir mobil depot air dengan seorang warga bernama Soter Moporteyau.

Warga lainnya, Mathias, mendesak Pemkab Mimika dan institusi TNI memberikan uang ganti rugi kepada keluarga korban atas peristiwa penembakan terhadap Andreas Bewermbo.

2 Tersangka Penembakan di Rumah Aktor Salman Khan Ditangkap Polisi

Pemuda 20 tahun yang terkena tembakan peluru di dada kirinya hingga menembus punggung kini terbaring di RSUD Mimika untuk menjalani perawatan intensif.

Wakil Bupati Mimika John Rettob menyesalkan terjadi peristiwa kericuhan berbuntut penembakan terhadap warga di kawasan Pomako pada Minggu malam itu.

John Rettob menegaskan blokade jalan bukan cara terbaik menyelesaikan persoalan, sebab dengan menutup akses jalan satu-satunya yang menghubungkan Kota Timika dengan Pelabuhan Pomako itu maka akan menghambat aktivitas perekonomian di Kabupaten Mimika.

"Aktivitas masyarakat Mimika tentu menjadi terganggu dan hal ini tidak dibenarkan karena mengganggu kepentingan orang banyak. Yang jelas semua urusan di rumah sakit berkaitan dengan pengobatan korban akan ditanggung penuh oleh pemerintah," kata John Rettob.

Menyangkut tuntutan keluarga koban, John mengatakan akan dibicarakan secara baik kemudian. Fokus pemerintah dan aparat sekarang memastikan korban dirawat dengan baik sampai pulih.

Dandim 1710 Mimika Yoga Cahya Prasetya berjanji untuk mengusut tuntas kejadian penembakan yang menimpa Andreas. "Siapa pun yang menembak akan kita selidiki dan akan kita proses," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya