- DPR RI
VIVA -- Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk lebih serius dalam mengimplementasikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. Pemda harus mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran COVID-19.
"Pemda harus lebih optimal dalam menerapkan PPKM berskala mikro, posko pelayanan COVID-19 di tingkat desa dan kelurahan harus lebih dijalankan sehingga dapat menurunkan angka kematian, mencegah penularan dan meningkatkan angka kesembuhan COVID-19 dengan mengoptimalkan testing, tracing, dan treatment (3T)," kata Azis kepada wartawan, Selasa, 9 Maret 2021
Azis berharap peningkatan kasus aktif dapat terus ditekan. Untuk itu Pemda harus menerapkan PPKM berskala mikro bersama dengan Satgas Penanganan COVID-19 untuk meningkatkan pengawasan terhadap kedisiplinan masyarakat, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Satgas COVID-19 perlu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan prokes dalam kegiatan sehari hari, dengan terus memberikan sanksi tegas yang mengutamakan pendekatan persuasif" ujarnya.
Azis mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memastikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit untuk ruang Intensive Care Unit (ICU) dan ruang isolasi, agar tetap memiliki kuota untuk pasien COVID-19 tanpa mengurangi pelayanan bagi pasien sakit lainnya.
"Kemenkes harus melakukan upaya untuk membantu rumah sakit dalam menambah kapasitas tempat tidur dan ruang isolasi bagi pasien COVID-19, Jangan sampai ada pasien baik COVID-19 atau umum yang tidak mendapatkan ruangan dan terlantar," ujarnya.
Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto memutuskan perpanjangan PPKM mikro mulai tanggal 9 Maret 2021 sampai dengan 22 Maret 2021. Airlangga menyampaikan hasil evaluasi PPKM mikro selama periode 22 Februari sampai 7 Maret 2021 menunjukkan hasil yang positif, yaitu kasus aktif menurun -1,58 persen, tingkat kesembuhan naik 1,57 persen dan tingkat kematian tetap di angka 2,7 persen.