Insan Film Bertemu Jokowi, Marcella Zalianty hingga Reza Rahadian

Insan perfilman termasuk Marcella Zaliany bertemu dengan Moeldoko
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Presiden Jokowi menerima curahan hati alias curhat para pelaku industri film yang diwakili bos rumah produksi Manoj Punjabi, Reza Rahadian dan aktris Marcella Zalianty.

Perjalanan Hidup Babe Cabita yang Meninggal Dunia di Usia 34 Tahun

"Agendanya ini respons yang cepat dari pemerintah khususnya dari bapak Presiden atas surat terbuka yang dikirim teman-teman di perfilman atas nama insan film Indonesia. Surat tersebut isinya bisa dilihat laman Instagram teman- teman pemain sutradara produser dan lain- lain," kata Manoj Punjabi usai pertemuan yang digelar di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 9 Maret 2021.

"Kali ini semua direspons, tadi isinya lebih ke diskusi menyampaikan apa aja permasalahan di dunia film Indonesia saat ini. Bioskop kondisinya seperti apa. Apa yang harusnya dilakukan untuk merespons kondisi itu," lanjut Manoj.

7 Rekomendasi Film Menarik untuk Temani Liburan Kamu

Sementara itu Manoj Punjabi mengatakan bahwa pertemuan ini substansinya sangat positif. Pada intinya, para sineas termasuk kru dan pemilik rumah produksi, berharap agar masyarakat percaya diri lagi menonton layar lebar langsung bioskop.

"Kami dari produser punya film yang besar sekarang kapan kita berani rilis di bioskop. Jadi ini ada tantangan bagi kami semua di sini. Dan selalu mulai dari atas. Kalo Pak Presiden mendukung kita merasa nyaman ke bioskop itu jadi menular ke bawah. Itu goal kita dalam membalikkan kepercayaan kembali ke bioskop," ujarnya.

Mengungkap Misteri Kelahiran Damien dalam Film The First Omen

Sementara itu aktris Marcella Zalianty mengatakan surat terbuka yang hampir dikeluhkan seluruh insan film adalah permintaan dukungan pemerintah. Menurut Marcella, pemerintah perlu memberi insentif atau stimulus terhadap industri film. Selain itu ia juga menyoroti, pembajakan film yang masih marak terjadi.

Aktor Reza Rahadiab juga menyampaikan hal serupa. Menurut Reza, diskusi dengan Moeldoko menemui jalan keluar.

"Kita mendorong film Indonesia jadi program strategis nasional karena kepentingan posisi film Indonesia sebagai juru bicara bangsa yang harus kita jaga bersama. Tidak luput bahwa selama ini dalam kondisi tersulit pun film-maker tetap tidak berhenti menyerah membuat film," ujar Reza.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya