BMKG Sebut Wilayah Sulawesi Tenggara Berpotensi Cuaca Ekstrem

Ilustrasi cuaca ekstrem.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa sebagian besar wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga sepekan ke depan.

Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Maritim Kendari Faizal Habibie di Kendari, Sabtu, mengatakan wilayah potensi hujan sedang hingga lebat dapat terjadi di Kabupaten Kolaka Timur, Konawe, Kolaka dan Kolaka Utara.

"Update peringatan dini cuaca Sulawesi Tenggara tanggal 13 Maret 2021 masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah tersebut," kata Faizal.  Ia juga menyampaikan kondisi tersebut berpotensi meluas ke wilayah Kabupaten Bombana dan Konwe Utara (Konut).

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat mewaspadai potensi yang dapat terjadi khususnya yang tinggal di kawasan bantaran sungai ataupun para pengendara yang melintasi di jalan terdapat pohon-pohon yang berpotensi tumbang.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," katanya.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam rilisnya yang diterima di Kendari, Sabtu mengatakan dalam sepekan ke depan, dinamika atmosfer yang diidentifikasi masih dapat berkontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

"Teramatinya sirkulasi siklonik di Samudera Pasifik Timur Filipina dan di Samudera Hindia sebelah selatan Bali-Nusa Tenggara dapat mengakibatkan terbentuknya pola konvergensi dan belokan angin sehingga dapat meningkatkan pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia," kata Guswanto.

Ia mengatakan hal tersebut diperkuat dengan adanya fenomena Gelombang Rossby Ekuatorial yang diprediksikan masih cukup aktif di sekitar wilayah Indonesia bagian barat. Selain itu kondisi labilitas udara lokal yang signifikan juga dapat meningkatkan potensi konvektifitas dan pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.

Berdasarkan kondisi tersebut, kata dia, BMKG memperkirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Selanjutnya, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papau, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, termasuk Sulawesi Tenggara.

"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama memasuki masa pancaroba tahun ini," pungkasnya.(ant)

Gunung Ruang Erupsi, Pemkab Sitaro Tetapkan Tanggap Darurat Selama 14 Hari
Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, terpantau diselimuti awan kabut dari atas KM Bimasena yang digunakan oleh Tim Kantor SAR Manado mengevakuasi warga setempat, Rabu, 18 April 2024.

BMKG Sebut Erupsi Gunung Ruang di Sulut Berpotensi Tsunami: Ada Catatan Sejarahnya

BMKG mengingatkan warga agar mewaspadai potensi terjadinya tsunami akibat erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Kabupaten Sitaro, Sulut

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024