Khofifah Klaim PPKM COVID-19 Sukses di Jawa Timur

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa mengklaim bahwa jumlah kasus positif COVID-19 di provinsi yang ia pimpin menurun setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Begitu pula dengan tingkat keterisian rumah sakit atau BOR, juga menurun.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Di sisi lain, Khofifah mengatakan bahwa positivity rate di Jatim juga menurun di tengah gencarnya pelaksanaan testing COVID-19. Per minggu ini, berdasarkan data aplikasi Bersatu Lawan COVID-19, kasus diperiksa di Jatim dalam satu minggu sudah mencapai 45.045.

Angka itu sudah di atas standar WHO, yakni 1 tes tiap 1.000 penduduk per minggu atau setara dengan 40.479 tes PCR/minggu. Dengan demikian, target testing PCR di Jatim sudah tercapai 111 persen dari standar WHO.

Airlangga Tugaskan RK Maju Pilkada Jakarta, Bobby di Sumut dan Khofifah Jatim

Baca juga: Masih Pandemi, Puluhan Ruko Seharga Miliaran Ini Terjual Hitungan Jam

Dia mengatakan, dari 45 ribu kasus tersebut, ditemukan kasus positif per minggu jumlahnya 2.694. Artinya, positivity rate  sudah mencapai angka 6 persen. Itu satu angka di atas standar WHO yang menggariskan positivity rate yang ideal yakni 5 persen.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Meski demikian menurutnya, sebelum PPKM dan PPKM mikro, positivity rate di Jatim berada di angka 20 persen. Hal Ini merupakan prestasi dan kerja keras serta kerja sama semua elemen di Jatim yang sangat baik.

“Ini menunjukkan pemerintah terus konsisten meningkatkan testing dan hasilnya dengan jumlah testing yang sesuai standar WHO ini. Kasus harian maupun keterisian rumah sakit mulai menurun," kata Khofifah dalam keterangan tertulis pada Minggu, 14 Maret 2021.

Khofifah menambahkan, penurunan kasus maupun positivity rate tersebut juga diikuti dengan penurunan BOR atau keterisian rumah sakit. Di mana saat ini BOR isolasi sudah turun dari 79 persen di awal PPKM, menjadi 33 persen untuk isolasi biasa, dan ICU dari 72 persen menjadi 52 persen.

"Prestasi ini juga merupakan berkat gotong royong dan peran semua pihak termasuk TNI/Polri, Tomas, tenaga medis, Pemkab/Kota, Toga, dan seluruh masyarakat di Jatim. Hal ini juga menunjukkan bahwa pelaksanaan PPKM Mikro telah cukup membantu dan berada di jalur yang benar," tambahnya.

Khofifah berharap pencapaian itu bisa menjadi motivasi bagi masyarakat dan Pemprov Jatim untuk terus konsisten mengawal penurunan kasus COVID-19 di Jatim.

"Pencapaian ini merupakan prestasi, namun seluruh masyarakat harus tetap waspada dan konsisten menerapkan protokol kesehatan,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya