Jokowi Serukan Cintai Produk Dalam Negeri, PDIP: Itu Politik Berdikari

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Seruan Presiden Joko Widodo agar mencintai produk dalam negeri, dan bahkan membenci produk luar negeri, dianggap sebagai bentuk politik berdikari. Berdikari atau beridiri di atas kaki sendiri, adalah politik yang diusung oleh Proklamator dan juga Presiden RI ke-1 Soekarno atau Bung Karno. Untuk itu, PDI Perjuangan mendukung seruan tersebut.

5 Pernyataan Sikap PDIP Usai MK Tolak Gugatan Ganjar-Mahfud

Menurut Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, apa yang disampaikan Presiden Jokowi harus menjadi sikap, pilihan dan momentum bersama untuk upaya meningkatkan kemampuan produksi nasional.

“Mencintai produk dalam negeri yang disampaikan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu menjadi bagian jalan politik berdikari," kata Hasto dalam keterangannya yang diterima VIVA, Senin 15 Maret 2021.

Gelar Rakornas, PDIP Mulai Panaskan Mesin Partai untuk Pilkada Serentak 2024

Baca juga: Isu Skenario Jokowi 3 Periode, Jubir: Presiden Tegak Lurus Konstitusi

Bagi PDIP, kata Hasto, seruan Presiden Jokowi adalah cara membangun karakter masyarakat dan dengan bangga agar di dalam negeri sendiri mencintai produk-produk buatan anak bangsa. Tidak hanya itu, tegas Hasto, PDIP terus menegaskan komitmennya untuk meletakkan konstruksi pembangunan politik dengan mengedepankan kebudayaan nasional, nasionalisme, melalui jalan pembangunan karakter bangsa. 

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Satu-satunya cara menuju ke arah itu, adalah unggul melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Belajar dari peradaban dunia, bangsa besar maju karena kokoh dalam jati diri kebudayaan. Pendidikan, penguasaan ilmu-ilmu dasar, riset, dan inovasi, yang berciri corak pada pendayagunaan seluruh sumber daya bangsa menjadi sangat penting. Di situlah semangat berdikari, dan mentalitas untuk bangga dengan produk dalam negeri dikedepankan," jelas Hasto.

Politisi asal Yogyakarta itu menceritakan, ketika sebelum teks Proklamasi dibacakan oleh Bung Karno, ditegaskan pentingnya bagi negara untuk berani meletakkan nasib bangsa dan Tanah Air dari tangan kita sendiri.

“Hanya bangsa yang berani meletakkan nasib bangsa dan Tanah Air di tangan kita sendiri, akan berdiri dengan kuatnya," kata Hasto mengutip pernyataan tegas Bung Karno sesaat sebelum membacakan teks Proklamasi.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjelaskan maksud pernyataannya yang meminta masyarakat untuk menggaungkan benci produk asing. Tujuannya, kata dia, semata-mata demi menyelamatkan produk dalam negeri. Ia juga ingin, barang-barang hasil karya anak bangsa punya konsumen loyal dan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

"Gitu saja ramai. Saya ngomong benci produk asing gitu saja ramai. Boleh kan tidak suka produk asing tapi untuk menuju loyalitas konsumen kita pada produk-produk dalam negeri memang ada syarat-syaratnya. Kalau harga kompetitif tentu saja, kalau kualitasnya baik tentu saja," kata Presiden Jokowi, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 5 Maret 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya