Wasiat Anton Medan: Minta Didoakan Santri

Anton Medan semasa hidup saat di Lapas Paledang Bogor
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Rumah duka almarhum Ramdhan Effendi alias Anton Medan di Kompleks Pesantren At-Taibin, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dibanjiri karangan bunga, Selasa.

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Karangan bunga mulai berdatangan sejak Senin (15/3) malam, beberapa di antaranya yaitu dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hingga Bupati Bogor, Ade Yasin.

Meski jenazah almarhum sudah dikebumikan pada pukul 09.30 WIB, tapi hingga Selasa siang para kerabat masih nampak mendatangi rumah duka.

Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

Pemilik nama Tionghoa Tan Hok Liang itu dikebumikan di makam seluas 4x4 meter dengan atap tiga tingkat berwarna hijau tua. Makam yang telah ia siapkan sejak tahun 2005 itu tempatnya berdampingan dengan Masjid Tan Kok Liong.

Putra keenam Anton Medan, Delly Viki Ramdani menyebutkan bahwa ayahnya berharap selalu mendapatkan doa dari para santrinya ketika jenazahnya dikebumikan di lingkungan pesantren.

Biaya Hidup di Jakarta Makin Mahal, Pengamat: Pemudik Tidak Lagi Bawa Keluarga

"Alasannya kalau elu-elu pada enggak doain gua, gua punya santri yang doain," ujar Delly menirukan pesan almarhum.

Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) itu wafat di usia ke-63 dalam kondisi menderita penyakit diabetes. Anton Medan wafat sekitar pukul 14.30 WIB di kediaman.

Delly menyebutkan bahwa ayahnya sempat terjatuh dari tempat tidur beberapa hari terakhir yang membuat kondisi tubuhnya menjadi terpuruk. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya