Anies Ungguli Ganjar di Survei Capres, PDIP: Buat Asyik-asyikan Aja

Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.
Sumber :
  • Twitter/aniesbaswedan

VIVA – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) baru-baru ini merilis riset terbarunya terkait calon presiden pilihan anak muda. Gubernur DKI Anies Baswedan di posisi teratas mengalahkan kader PDIP sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berada di peringkat dua.

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Terkait itu, politikus PDIP Dedi Sitorus menanggapi bahwa peringkat dua untuk Ganjar sudah bagus daripada tak masuk survei sama sekali. Namun, ia memberikan cacatan dalam survei tersebut karena responden yang memilih dari usia muda dan cenderung apolitis.

"Pertama, kan survei ini di kelompok usia 17 sampai 21 tahun. Dan, itu 8,3 persen dari total populasi. Dan 11,3 persen dari DPT. Karakteristik kelompok ini tentu kebanyakan apolitis, dan masih gampang berubah. Dan, belum tentu pergi ke TPS nanti pas hari pencoblosan," kata Dedi dalam Apa Kabar Indonesia Malam tvOne yang dikutip VIVA, Kamis, 25 Maret 2021.

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU

Dia menekankan dengan beberapa faktor tersebut perlu upaya besar untuk menggarap segmen anak muda ini. Meskipun ia tak menampik suara anak muda ini juga bisa membantu untuk menentukan kemenangan.

Dedi menambahkan, dengan responden anak muda maka rujukannya kemungkinan tokoh yang aktif, populer di media sosial.

Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna

"Apa yang saya lihat dari konfigurasi survei ini, tentu  siapa yang paling banyak muncul di media atau media sosial pasti populer," sebut Anggota DPR tersebut.

Baca Juga: Survei Indikator: Anies Baswedan Teratas Capres Pilihan Anak Muda

Pun, ia menyebut survei Indikator ini masih dinamis dan bukan statis. Ia yakin masih berubah menuju Pemilu 2024.

"Karena kan pemilunya masih jauh. Dan, belum tentu Pak Ganjar misalnya, belum tentu yang ini, yang itu. Masih jauh banget gitu loh.  Sebenarnya sih ini buat asyik-asyikan aja menurut saya," tutur Dedi.

Terkait Anies di posisi teratas, ia menilai karena eks Mendikbud itu masih menjabat Gubernur DKI. Hal ini akan berubah jika Anies tak lagi menjabat DKI-1. "Masih lihat dulu kan nanti kan. Ketika dia sudah kehilangan panggung misalnya, sehingga apa namanya tidak punya panggung dan akan menurun menurut saya," jelas Dedi.

Sementara, pakar komunikasi politik Hendri Satrio menyampaikan survei Indikator sebenarnya juga mirip dengan hasil survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI). Hendri adalah pendiri KedaiKOPI.

"Ya sebetulnya ini juga terjadi di survei kedai kopi. Bahkan, waktu itu kami sengaja mengeluarkan 530 nama sekaligus. Kita bikin open question, keluar 530 nama," ujar Hendri.

Menurut dia, anak muda memiliki referensi politik yang luar biasa. Ia menilai anak muda saat ini sudah menyukai politik. Terkait pilihan seperti nama Anies hingga Ganjar, ia mengatakan ada beberapa faktor. "Mas Anies misalnya mungkin karena kemampuan komunikasi, terus kemudian Pak Ganjar yang senang bersepeda misalnya," tutur Hendri.

Dalam survei Indikator, Gubernur DKI Anies Baswedan berada di posisi teratas sebagai capres pilihan anak muda. Anies meraih peringkat pertama hasil survei Indikator dengan persentase 15,2 persen.

"Di antara 17 nama yang paling tinggi secara absolut yang tertinggi itu Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indikator Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam Rilis Survei Indikator: Suara Anak Muda tentang Isu-isu Sosial, Politik Bangsa yang digelar secara daring, Minggu, 21 Maret 2021. 

Selanjutnya, posisi dua ada Ganjar Pranowo dengan 13,7 persen. Lalu, Ridwan Kamil dengan 10,2 persen di peringkat tiga.

Sementara itu, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat suara masing-masing 9,8 persen dan 9,5 persen. Kemudian, posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.

Adapun, sisanya masing-masing terdapat sejumlah nama mendapat pilihan di bawah 2 persen, seperti Tito Karnavian, Puan Maharani, Eric Thohir, Gatot Nurmantyo, dan Khofifah Indar Parawansa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya