Selama Pandemi, 17 Dosen USU Meninggal Dunia karena Terpapar COVID-19

Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution meninjau vaksinasi massal.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Putra Nasution (Medan)

VIVA – Sebanyak 17 dosen bertugas di Universitas Sumatera utara (USU) meninggal dunia karena terpapar dan terkonfirmasi COVID-19. Data tersebut selama pendemi virus Corona melanda Tanah Air ini.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Yang kemarin yang saya tahu, kira-kira 17 dosen yang gugur karena COVID-19 dan kita berikan bantuan," ujar Rektor USU, Dr Muryanto Amin kepada wartawan usai menghadiri kegiatan Pelaksaan Vaksin Massal Dosen dan Tenaga Pendidikan di Gedung Pancasila, Kampus USU, Senin siang, 29 Maret 2021.

Muryanto mengungkapkan, pihak USU memberikan pelayanan kesehatan dan medis kepada dosen dan tenaga pendidik USU terpapar dan terkonfirmasi COVID-19. Karena, untuk melakukan penekanan penyebaran virus Corona di kampus beralamat di Jalan Dr Mansyur, Kota Medan itu.

Golkar Medan Tetap Dorong Bobby Nasution Maju Pilwakot 2024

"Yang sekarang terpapar dikasih fasilitas swab dan dia yang positif, bisa dia pilih rumah sakit yang nyaman. Yang penting kita memberikan pelayanan. Kita berikan pelayanan, bila tidak ada terpapar. Tidak mungkin juga. Rasa sakit, bisa mendapat pelayanan," ujar Muryanto.

Muryanto menjelaskan, untuk menekan penyebaran virus Corona, salah satu langkah dilakukan pihak USU dengan melaksanakan vaksin massal diikuti oleh 2.065 dosen dan tenaga pendidikan bertugas di Kampus USU.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

"Kita targetkan dosen dan tenaga pendidik mengikuti sampai 3 ribuan orang. Karena, agar dosen ini memiliki daya tubuh baik dan luringnya bisa dilakukan. Kita berikan vaksin, untuk daya tubuhnya," ujar Muryanto.

Muryanto menambahkan, kegiatan vaksin massal sebagai bentuk untuk percepatan dosen dan tenaga pendidikan USU dalam persiapan untuk mengaktifkan kembali perkuliahan tatap muka. yang rencananya digelar pemerintah, September 2021.

Muryanto mengatakan, pihaknya juga tengah mempersiapkan fasilitas protokol kesehatan dalam menunjang aktivitas perkuliahan tatap muka nantinya.

"Awal bulan September, baru kita lakukan pembelajaran luring atau luar jaringan (tatap muka)," kata Muryanto.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya