Bagai di Irak-Suriah, Teroris Perempuan Makin Jadi Ujung Tombak

Area lokasi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar dijaga ketat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irfan

VIVA – Mantan narapidana (napi) terorisme Sofyan Tsauri mengakui bahwa perkembangan aksi terorisme seperti yang terjadi di Gereja Katedral Makassar merupakan bentuk pergerakan dari kelompok yang berbeda dengan jaringan teroris sebelum.

Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan 5 Insinyur China, Pelaku Dari Afghanistan

Sebab kata dia, dalam kelompok teroris ini peran perempuan dalam aksi-aksi bom bunuh diri sudah cukup masif. Bahkan dapat dikatakan mulai dominan dibandingkan era-era pendahulunya.

"Kelompok ini berbeda dengan kelompok yang sebelumnya karena wanita punya peran aktif sebagai subjek. Bahkan mereka tidak segan mendoktrin suaminya atau orang lain," kata Sofyan dalam acara tvOne, Senin 29 Maret 2021.

Demi Gaya Hidup Mewah, 9 Perempuan Terlibat Sindikat Narkoba Tempel di Denpasar

Dia menjelaskan, peran aktif kalangan wanita untuk terjun langsung dalam aksi-aksi terorisme atau peperangan ini sedikit banyak dipengaruhi oleh adanya gerakan serupa di beberapa zaman klasik Islam.

Pada zaman itu, para wanita diketahui memiliki peran yang cukup aktif dan militan khususnya dalam suasana perang atau kegiatan-kegiatan militer sebagian kelompok-kelompok Islam pada masa itu.

Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

"Ini mirip di zaman klasik Islam bagaimana wanita punya peran yang aktif dan militan. Bahkan di Suriah dan Irak, para wanita ini juga menjadi pelaku bom bunuh diri," ujar Sofyan.

Bahkan lanjut Sofyan, di beberapa negara Islam yang kerap berkonflik seperti Suriah dan Irak, para kelompok teroris perempuan ini sudah marak menjadikan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri.

Hal itu juga pernah dilakukan oleh gembong terorisme ISIS yakni Abu Bakar Al Baghdadi yang membawa anak-anak dalam aksi bom bunuh diri yang dilakukannya beberapa tahun silam.

"Di Irak dan Suriah mereka juga menjadikan anak-anak sebagai media bom bunuh diri. Bahkan pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi melakukan bom bunuh diri bersama anak-anak yang masih kecil," kata Sofyan.

"Kemudian ada juga kasus bom bunuh diri beberapa waktu lalu, di mana seorang suami istri bawa bom bersama-sama. Ini jadi kajian yang menarik di mana sekarang pelaku bom bunuh diri sudah melibatkan keluarga," ujarnya lagi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya